Meriam dan Makam Puyang Diusulkan jadi Cagar Budaya
KOTA MANNA - Pemerintah Desa Lubuk Sirih Ulu, Kecamatan Manna ingin mengusulkan makam Puyang Syekh Raja Mulya atau Ketunggalan dan satu buah meriam menjadi salah satu cagar budaya yang merupakan potensi wisata religius yang syarat sejarah. Potensi wisata ini terletak tidak jauh dari pemukiman warga. Bahkan kendaraan bisa sampai dilokasi. Sehingga sangat memudahkan bagi pengunjung untuk melihat langsung Makam Puyang dan meriam. Sekdes Lubuk Sirih Ulu Dendi Mei Saputra menjelaskan, makam Puyang Ketunggalan dan meriam tersebut akan dijadikan wisata religius oleh Pemerintah desa. Untuk itu pihaknya akan mengusulkan tempat tersebut menjadi cagar budaya yang boleh dikunjungi oleh siapapun. Dengan dijadikannya tempat tersebut menjadi cagar budaya, Dendi meyakini, Desa Lubuk Sirih Ulu dapat lebih dikenal oleh masyarakat BS bahkan warga luar Kabupaten. Disebutkan Dendi, makam Puyang Ketunggalan dan meriam memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh desa lain. Sehingga potensi yang dimiliki desa Lubuk Sirih Ulu untuk menarik pengunjung terbuka lebar. “Dulu pernah diusulkan ke pemerintah agar jadi cagar budaya, tapi belum ada respon. Dan sekarang akan kami usulkan kembali ke Dinas Pariwisata BS. Mudah-mudahan ini dapat terealisasi dan mengangkat nama desa dan juga daerah,” terang Dendi. Saat ini diungkapkan Dendi, pemerintah desa sedang melakukan pemeliharaan di lokasi tersebut. Sehingga dapat lebih menarik orang untuk berkunjung. Mulai dari pembuatan pagar, prasasti dan sarana lainnya. Di lokasi lebih kurang setengah hektare ini juga, Dendi mengungkapkan tidak terlalu sulit untuk dijangkau menggunakan kendaraan. “Kendaraan bisa masuk, bahkan hanya lima menit dari rumah penduduk,” kata Dendi Terakhir disampaikan Dendi, pihaknya berharap banyak pada pemerintah daerah untuk dapat menjadikan lokasi tersebut jadi cagar budaya.(tek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: