Efek Ekonomi Jalan Tol Bengkulu-Lubuklinggau Tahap Pertama, Dinilai Tak Terlalu Signifikan
BENGKULU- Pembangunan ruas pertama jalan tol Bengkulu-Lubuklinggau, yaitu dari Kelurahan Betungan-Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah ditarget tuntas tahun ini. Progresnya sudah mencapai sekitar 57 persen lebih.
Pengamat Ekonomi Prof. Dr. Kamaludin, SE, MM mengatakan, efek ekonomi ketika pembangunan ruas jalan tol tersebut selesai tetap ada, tapi belum terlalu signifikan. Kecilnya efek ekonomi lintasan Bengkulu-Taba Penanjung lantaran ruas jalan tersebut bukan jalur yang padat dan tidak macet.
“Jalur lama hanya sekitar 30 menit saja, sehingga warga Bengkulu yang menggunakan jalur tol nanti hampir tidak ada bedanya baik pakai tol maupun tidak. Belum lagi pertimbangan lain tentu biaya tol,” kata Kamaludin.
“Mungkin kalau pakai tol sekitar 20 menit, tapi ingat pintu tol berada di daerah Air Sebakul, bagi warga yang berada di kota atau di daerah Bentiring lebih efisien pakai jalur konvensional, justru lebih dekat,’’sambung Rektor Unived ini.
Berbeda dampaknya jika jalur Taba Penanjung-Kepahiang yang selesai duluan karena jarak tempuh di jalur gunung walau pendek tapi cukup lama. Mengingat jalur lama di kawasan tersebut sempit dan padat. Sehingga menurutnya, agar efek ekonominya kencang seharusnya ruas Bengkulu Tengah-Kepahiang yang justru dikebut selesai tahun ini, termasuk daerah rawan Curup-Lubuk Linggau.
“Kalau dua kawasan ini lebih selesai duluan, maka percepatan ekonomi Provinsi Bengkulu akan makin terbuka. Kota Bengkulu khususnya akan diramaikan oleh wisatawan dari kawasan Lubuk Linggau, Lahat, pagar alam dan Jambi. Tapi tentunya harus diikuti pembenahan objek wisata,” pungkasnya. (iks)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: