Penumpang Sepi, Salahkan Posko Covid, Sopir Travel Minta Keringanan
TUBEI - Kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong memberlakukan penyekatan bagi warga yang ingin masuk ke Lebong sejak Rabu (21/7), diklaim mulai menimbulkan dampak negatif. Salah satunya menurunnya jumlah penumpang travel lantaran warga tidak mau diswab antigen oleh petugas Pos Komando (Posko) Covid-19 di dua titik pintu masuk Lebong.
Disampaikan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Lebong, Gulpan Gapero, tingkat penurunan penumpang sangat tinggi, mencapai 80 persen. ''Alasan yang kami dapatkan masyarakat tidak berani masuk ke Lebong karena adanya aturan swab saat melintas di pintu masuk Lebong,'' kata Gulpan saat audiensi dengan Bupati Lebong, Kopli Ansori kemarin (26/7).
Bahkan sempat ada kasus, penumpang minta diturunkan sebelum masuk Posko Covid-19 karena takut diswab. Jika kondisi itu dibiarkan berlarut, jelas berpengaruh terhadap penghasilan para sopir travel. ''Sementara kami mengandalkan hidup dari penghasilan angkutan penumpang inilah,'' terang Gulpan.
Dimintanya Pemkab Lebong memberi kompensasi atau keringanan kepada para sopir travel. Kalaupun aturan swab tidak bisa ditoleransi bagi penumpang travel, diharapnya ada perhatian dari Pemkab Lebong dengan memberikan bantuan kepada para sopir travel yang jalurnya masuk ke Lebong. ''Bukan kami menentang, hanya minta keringanan karena kami juga paham maksud penyekatan ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19,'' jelas Gulpan.
Sementara Bupati Lebong, Kopli Ansori menjanjikan segera membahas permintaan para sopir travel itu bersama Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Termasuk mengkaji soal kompensasi yang diminta. ''Kalau anggarannya ada dan tidak bertentangan dengan aturan yang ada, akan kami realisasikan soal kompensasi itu,'' tegas Bupati.
Tetapi diingatkannya, para sopir travel tidak berkecil hati jika keinginannya itu ditolak karena bertentangan dengan aturan yang berlaku. Begitu juga soal usulan pemberlakuan keringanan swab bagi penumpang travel di Posko pintu masuk Lebong, kecil kemungkinan diakomodir. ''Kebijakan swab itu kami berlakukan untuk semua tanpa pengecualian, saya pun harus swab ketika sempat keluar dan ingin kembali masuk Lebong,'' tandas Bupati.
Terkait risiko yang harus dihadapi Pemkab Lebong, termasuk dampak yang dirasakan masyarakat, Bupati akui sebenarnya sudah terpikirkan dengan matang sebelum kebijakan penyekatan itu diberlakukan. Kebijakan swab bagi siapapun yang ingin masuk Lebong tetap harus dijalankan mengingat kasus positif Covid-19 di Lebong yang terus meningkat. ''Kami hanya menginginkan seluruh masyarakat Lebong terbebas dari Covid-19 sehingga perlu dilakukan upaya tegas,’’ demikian Kopli.(sca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: