HONDA

Langka, Harga Elpiji 3 Kg Tembus Rp 30 Ribu, Warga Kesulitan Dapatkan Elpiji Subsidi

Langka, Harga Elpiji 3 Kg Tembus Rp 30 Ribu, Warga Kesulitan Dapatkan Elpiji Subsidi

BENGKULU – Beberapa hari ini masyarakat Kota Bengkulu mengeluhkan sulitnya mendapatkan elpiji subsidi  3 Kg atau biasa disebut gas melon.

Stok tabung gas melon di pangkalan maupun di warung juga kosong. Kalaupun ada di warung, harganya pun melambung tinggi hingga Rp 30 ribu. BACA JUGA: Lahan Diserobot, Warga Betungan Lapor Polisi

Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) ini bila dijual di pangkalan adalah Rp 18 ribu.

Pantauan Rakyat Bengkulu dari empat pangkalan yang didatangi, yakni pangkalan di Lingkar Barat, Sungai Rupat dan Bumi Ayu serta Panorama juga mengalami kekosongan stok elpiji subsidi.

Begitupun dengan warung yang biasa menjual elpiji subsidi ini juga mengalami kekosongan.

Diantaranya di Kelurahan Lingkar Barat, Pagar Dewa, Padang Harapan, Hibrida, Sidomulyo, Timur Indah, Panorama, Lingkar Timur, Padang Jati, Tanah Patah dan lainnya.

Salah seorang pemilik pangkalan elpiji yang enggan ditulis namanya mengatakan, kekosongan elpiji subsidi itu sudah terjadi dua hari ini. BACA JUGA: Bobol Warung di Pantai Panjang, Pencuri Gali Lubang Bawah Tanah

“Memang untuk saat ini kosong, dan sampai saat ini belum ada agen yang memasukkan kembali gas ke kami. Mungkin Senin nanti akan ada,” ujarnya.

Kemudian ia mengatakan pangkalannya sendiri hanya diberikan jatah sebanyak 600 tabung gas /bulan saja dan itu sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat satu RT di tempatnya.

“Di tempat saya ini (pangkalan) hanya dapat menampung 600 tabung gas saja, itupun tidak sekaligus tetapi dibagi sembilan kali orderan. Kadang satu kali orderan hanya dikasih antara 40 sampai 60 gas saja, itu jelas sangat tidak cukup untuk warga RT ini, biasanya kalau gas tersebut telah masuk,  berselang 2 jam sudah habis dibeli warga,” jelasnya.

Sementara itu salah seorang pemilik warung di Lingkar Barat Joni (48) mengatakan bahwa gas subsidi 3 Kg di warungnya sudah habis sejak tiga hari lalu.

“Kejadian seperti ini memang sering terjadi, sudah hal biasa,” ucapnya.

Kemudian ia menambahkan jika kejadian langka gas subsidi ini biasanya dimanfaatkan oleh pemilik warung yang juga menjual gas, untuk menaikkan harga gas menjadi lebih tinggi dari biasanya.

“Kalau saya menjual satu gas berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu tapi ada juga warung yang menjual hingga di angka Rp 25 ribu,” paparnya. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: