Memanfaatkan Flourish untuk Membandingkan Produksi dan Luas Lahan Padi Sawah di Bengkulu
PRODUKSI hasil lahan pertanian padi sawah di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meski luas lahan panen tak mengalami peningkatan yang signifikan. Artinya luas lahan bukan menjadi faktor penentu tingginya produksi hasil pertanian padi sawah di Provinsi Bengkulu.
Riset ini menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu yang dapat diunduh melalui laman resmi https://bengkulu.bps.go.id. Data yang digunakan yakni data tahun 2018, 2019, dan 2020.
Adapun, langkah-langkah yang dilakukan yaitu membuka peramban (browser) Google Chrome. Lalu, ketik kata kunci “luas panen produktivitas dan produksi padi menurut kabupaten kota di provinsi bengkulu” tanpa tanda kutip.
Pada hasil pencarian muncul tampilan yang dapat diunduh melalui https://bengkulu.bps.go.id/dynamictable/2020/04/29/99/luas-panen-produktivitas-dan-produksi-padi-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-bengkulu-2018-2019.html untuk data tahun 2018 dan 2019. Berikut tampilannya:
Data selanjutnya juga dengan langkah yang sama, dengan mengunduh https://bengkulu.bps.go.id/statictable/2021/07/07/634/luas-panen-produktivitas-dan-produksi-padi-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-bengkulu-2019-dan-2020.html untuk data tahun 2019 dan 2020. Berikut tampilannya:
Luas lahan panen padi sawah di Provinsi Bengkulu pada 2018 mencapai 65.891,16 Ha, kemudian pada 2019 turun menjadi 64.406,86 Ha, dan tahun 2020 mencapai 64.933,48 Ha. Sementara produksi hasil lahan pertanian padi sawah pada 2018 mencapai 288.810,52 ton, tahun 2019 justru naik menjadi 296.472,07 ton, dan tahun 2020 mencapai 296.925,16 ton.
Data tersebut menunjukkan bahwa produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu tak selalu dipengaruhi oleh luasan lahan panen. Daerah dengan lahan panen yang luas belum tentu lebih produktif dibanding dengan daerah dengan lahan panen yang lebih sempit. Hal ini dapat dilihat dari data per kabupaten di Provinsi Bengkulu.
Selanjutnya, data dianalisis menggunakan google spreadsheet untuk menemukan luasan lahan panen dan produksi hasil pertanian sawah di masing-masing wilayah di Provinsi Bengkulu. Melihat urutan produksi paling besar dan dibandingkan dengan luasan lahan panen dari kurun tahun 2018, 2019, dan 2020.
Untuk masuk ke google spreadsheet, langkah yang dilakukan yakni, pertama login ke gmail, kemudian klik google apps atau aplikasi google (tanda titik berderet di kanan atas layar), lalu pilih dan klik drive. Berikut tangkapan layarnya:
Lalu, selanjutnya pilih dan klik tanda + untuk membuat spreadsheet baru. Berikut tangkapan layarnya:
Kemudian kita akan berada pada sheet atau lembaran kosong, belum ada nama sheet-nya. Lalu, kita buat nama worksheet dengan memberi nama Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi. Lalu masukkan data mentah tahun 2018, 2019, dan 2020 yang didapat dari BPS. Data tersebut sebelumnya sudah diunduh dalam bentuk excel.
Proses memasukkan data ke spreadsheet caranya, klik file, pilih impor data, cari file yang akan diimpor, lalu klik pilih. Berikut tampilan layarnya:
Selanjutnya impor file data dalam bentuk excel untuk tahun 2018-2019, impor lokasi dengan memilih sisipkan sheet baru, lalu klik mengimpor data. Berikut tampilan tangkapan layarnya:
Langkah yang sama juga dilakukan untuk data tahun 2019-2020. Impor lokasi dengan memilih sisipkan sheet baru, lalu klik mengimpor data. Berikut tampilan tangkapan layarnya:
Setelah data terimpor kita dapat memberikan judul tabel Data Mentah Luas Lahan dan Produksi. Berikut tampilannya:
Selanjutnya memfilter data yang dibutuhkan yakni data luas panen dan produksi masing-masing kabupaten di Provinsi Bengkulu dari kurun waktu 2018, 2019, dan 2020. Terlebih dahulu kita membuat sheet baru agar data tak tercampur dengan data mentah. Lalu beri judul Luas Lahan dan Produksi 2018, 2019, 2020. Berikut tampilannya:
Selanjutnya, memfilter data luas panen dan produksi masing-masing kabupaten di Provinsi Bengkulu tahun 2018. Kolom tahun dihilangkan lantaran data yang digunakan hanya untuk satu tahun. Tujuannya untuk menghasilkan visualisasi selama 1 tahun. Berikut tampilannya:
Langkah yang sama juga dilakukan untuk data luas panen dan produksi masing-masing kabupaten di Provinsi Bengkulu tahun 2019. Berikut tampilannya:
Selanjutnya lakukan lagi filter untuk data luas panen dan produksi masing-masing kabupaten di Provinsi Bengkulu tahun 2020. Berikut tampilannya:
Data luas panen dan produksi masing-masing kabupaten di Provinsi Bengkulu dari kurun waktu 2018, 2019, dan 2020 tersebut divisualisasikan dalam bentuk diagram batang (column chart grouped), kemudian dilihat perbandingannya dengan menggunakan flourish studio.
Langkah pertama yang perlu dilakukan yakni dengan membuat akun flourish. Selanjutnya masuk ke akun yang telah dibuat lalu pilih new visualization di kiri atas.
Langkah berikutnya masuk laman pilihan tampilan, lalu pilih salah satu. Tampilan yang dipilih disesuaikan dengan data yang dimiliki. Pilih salah satu tampilan yang cocok dengan data tersebut. Dalam hal ini yang dipilih adalah diagram column chart (grouped). Tampilannya seperti ini:
Kemudian kita klik pilihan data, unggah data, lalu impor file data yang dibuat di google spreadsheet sebelumnya ke dalam flourish. Lalu beri judul diagram Luas Lahan dan Produksi 2018, 2019, 2020. Berikut tangkapan layarnya:
Setelah itu, klik preview atau pratinjau kemudian muncul diagram sesuai data yang dimasukkan tadi. Kita juga bisa membuat legenda dengan menambahkan judul, keterangan diagram dll dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di sebelah kanan. Tampilannya seperti ini:
Langkah berikutnya, diagram tersebut kita ekspor dan siap dipublikasikan. Caranya yakni dengan klik di bagian ekspor dan publikasikan. Pada tampilan layar akan muncul pilihan link embed your website, download HTML atau download image. Jika akan dipublikasikan melalui media online, maka pilih link embed your website dan bisa ditempelkan di body text berita seperti berikut:
Link yang dapat diakses untuk diagram tersebut yakni: https://public.flourish.studio/visualisation/7592639/
Dengan langkah yang sama juga dilakukan untuk melihat perbandingan Luas Lahan dan Produksi 2018. Berikut tampilan data yang dimasukkan:
Setelah itu, klik preview atau pra tinjau kemudian muncul tabel sesuai data yang dimasukkan tadi. Tampilannya seperti ini:
Langkah berikutnya, diagram tersebut juga kita ekspor dan siap dipublikasikan. Caranya dengan langkah yang sama di tahapan sebelumnya. Berikut tampilannya:
Link yang dapat diakses untuk diagram tersebut yakni: https://public.flourish.studio/visualisation/7591596/
Selanjutnya juga dengan langkah yang sama juga dilakukan untuk melihat perbandingan Luas Lahan dan Produksi 2019. Berikut tampilan data yang dimasukkan:
Setelah itu, klik preview atau pra tinjau kemudian muncul tabel sesuai data yang dimasukkan tadi. Tampilannya seperti ini:
Langkah berikutnya, diagram tersebut juga kita ekspor dan siap dipublikasikan. Caranya dengan langkah yang sama di tahapan sebelumnya. Berikut tampilannya:
Link yang dapat diakses untuk diagram tersebut yakni: https://public.flourish.studio/visualisation/7591858/
Kemudian juga dengan langkah yang sama juga dilakukan untuk melihat perbandingan Luas Lahan dan Produksi 2020. Berikut tampilan data yang dimasukkan:
Setelah itu, klik preview atau pra tinjau kemudian muncul tabel sesuai data yang dimasukkan tadi. Tampilannya seperti ini:
Langkah berikutnya, diagram tersebut juga kita ekspor dan siap dipublikasikan. Caranya dengan langkah yang sama di tahapan sebelumnya. Berikut tampilannya:
Link yang dapat diakses untuk diagram tersebut yakni: https://public.flourish.studio/visualisation/7591880/
Selanjutnya kita dapat melihat korelasi antara luas lahan dan produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu. Caranya, kita buat visualisasi baru, pilih diagram Basic Scatter Plot. Berikut tampilan layarnya:
Selanjutnya masukkan data luas lahan dan produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu tahun 2018. Berikut tampilan layarnya:
Setelah itu, klik preview atau pra tinjau kemudian muncul tabel sesuai data yang dimasukkan tadi. Lalu pilih trend lines one per discrete colour untuk menampilkan garis. Kita juga bisa menampilkan tautan sumber data yang bisa diedit di bagian Footer. Lihat sisi kanan pada Footer, lalu isi sumber data yang digunakan. Tampilannya seperti ini:
Langkah berikutnya, diagram tersebut kita ekspor dan siap dipublikasikan. Caranya yakni dengan klik di bagian ekspor dan publikasikan. Pada tampilan layar akan muncul pilihan link embed your website, download HTML atau download image. Jika akan dipublikasikan melalui media online, maka pilih link embed your website dan bisa ditempelkan di body text berita seperti berikut:
Link yang dapat diakses untuk diagram tersebut yakni: https://public.flourish.studio/visualisation/7616522/
Dari data luas lahan dan produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu tahun 2018 tersebut dapat dilihat korelasi dengan memasukkan data luas lahan panen dan produksi ke spreadsheet. Lakukan cleaning data, cek satu per satu format value untuk memastikan sudah dalam bentuk angka. Lalu ubah semua data ke format number. Hilangkan juga spasi di antara angka. Kemudian masukkan rumus =CORREL(A2:A11;B2:B11) hingga nanti muncul angka 0,9784787237. Seperti terlihat dalam tampilan layar berikut:
Angka tersebut kemudian dicek lagi pada data koefisien korelasi kriteria Guilford (1956). Berikut penafsiran koefisien korelasinya:
Angka yang dihasilkan yakni 0,9784787237. Nilainya lebih besar dari 0,90 sehingga bisa dianggap hubungan antara keduanya sangat tinggi atau memiliki korelasi positif yang sangat tinggi.
Meski demikian, korelasi yang dihasilkan tak selalu berkorelasi positif. Hal ini terlihat dari data luas panen 13.316,42 Ha produksi yang dihasilnya 52.245,19 Ton (Kabupaten Seluma), sementara luas panen 12.529,79 Ha produksi yang dihasilkan lebih tinggi mencapai 55.559,39 Ton (Kabupaten Bengkulu Selatan).
Kita lihat juga korelasi antara luas lahan dan produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu tahun 2019. Langkah yang dilakukan sama dengan tahapan sebelumnya. Terlebih dulu kita masukkan data. Berikut tampilan layarnya:
Langkah berikutnya, diagram tersebut kita ekspor dan siap dipublikasikan. Caranya sama dengan langkah sebelumnya yakni dengan klik di bagian ekspor dan publikasikan. Tampilan layarnya seperti berikut:
Link yang dapat diakses untuk diagram tersebut yakni: https://public.flourish.studio/visualisation/7616713/
Dari data luas lahan dan produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu tahun 2019 tersebut dapat dilihat korelasi dengan memasukkan data luas lahan panen dan produksi ke spreadsheet. Lakukan cleaning data, cek satu per satu format value untuk memastikan sudah dalam bentuk angka. Lalu ubah semua data ke format number. Hilangkan juga spasi di antara angka. Kemudian masukkan rumus =CORREL(A2:A11;B2:B11) hingga nanti muncul angka 0,9362067682. Seperti terlihat dalam tampilan layar berikut:
Angka yang dihasilkan yakni 0,9362067682. Nilainya lebih besar dari 0,90 sehingga bisa dianggap hubungan antara keduanya sangat tinggi atau memiliki korelasi positif yang sangat tinggi.
Meski demikian, dari data luas lahan dan produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu tahun 2019 tersebut juga dapat dilihat korelasi yang dihasilkan tak selalu berkorelasi positif. Hal ini terlihat dari luas lahan panen 5.567,6 Ha produksi 28.017,87 Ton (Rejang Lebong). Sementara luas panen 5.897,22 Ha hasil produksi lebih rendah mencapai 25.992,25 Ton (Bengkulu Utara).
Kemudian luas panen 9.444,06 Ha hasil produksi padi 58.243,72 Ton (Lebong). Sementara luas panen yang lebih luas 11.850,35 Ha produksi padi justru lebih rendah hanya 44.507,75 Ton (Seluma). Lalu luas panen 13.748,38 Ha hasil produksi padi hanya 57.158,8 Ton (Bengkulu Selatan).
Selanjutnya, kita melihat korelasi antara luas lahan dan produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu tahun 2020. Langkah yang dilakukan sama dengan tahapan sebelumnya. Terlebih dulu kita masukkan data. Berikut tampilan layarnya:
Langkah berikutnya, diagram tersebut kita ekspor dan siap dipublikasikan. Caranya sama dengan langkah sebelumnya yakni dengan klik di bagian ekspor dan publikasikan. Tampilan layarnya seperti berikut:
Link yang dapat diakses untuk diagram tersebut yakni: https://public.flourish.studio/visualisation/7616787/
Dari data luas lahan dan produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu tahun 2020 tersebut dapat dilihat korelasi dengan memasukkan data luas lahan panen dan produksi ke spreadsheet. Lakukan cleaning data, cek satu per satu format value untuk memastikan sudah dalam bentuk angka. Lalu ubah semua data ke format number. Hilangkan juga spasi di antara angka. Kemudian masukkan rumus =CORREL(A2:A11;B2:B11) hingga nanti muncul angka 0,9510416386. Seperti terlihat dalam tampilan layar berikut:
Angka yang dihasilkan yakni 0,9510416386. Nilainya lebih besar dari 0,90 sehingga bisa dianggap hubungan antara keduanya sangat tinggi atau memiliki korelasi positif yang sangat tinggi.
Namun, dari data luas lahan dan produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu tahun 2020 tersebut juga dapat dilihat korelasi yang dihasilkan tak selalu berkorelasi positif. Hal ini terlihat dari luas lahan panen 6.449,05 Ha produksi padi 39.452,12 Ton (Mukomuko). Sementara dengan luas panen 7.529,68 Ha produksi padi lebih rendah hanya 31.270,02 Ton (Kaur).
Kelebihan dengan menggunakan flourish salah satunya yakni data yang disajikan lebih interaktif. Contohnya, saat kursor mouse kita arahkan ke diagram maka akan muncul informasi-informasi yang mendukung.
Dari tabel perbandingan luas lahan dan produksi padi sawah di Provinsi Bengkulu tersebut, dapat memantik topik liputan baru. Salah satunya mengungkap faktor yang mempengaruhi produksi hasil pertanian padi sawah di Provinsi Bengkulu. (*)
Penulis: Heri Aprizal (rakyatbengkulu.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: