HONDA

Jimas Group Nunggak Pajak Rp 300 Juta, Yeyen: Tak Sebesar Itu 

Jimas Group Nunggak Pajak Rp 300 Juta, Yeyen: Tak Sebesar Itu 

KOTA MANNA - Jimas Group alias AJM menjadi sorotan dari UPTD PPD Samsat Bengkulu Selatan (BS), sebab Jimas group yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi diketahui nunggak pajak kendaraan lebih dari Rp 300 juta.

Dalam rangka penertiban sekaligus pemeriksaan kendaraan yang melintas di Kabupaten Bengkulu Selatan, UPTD PPD Samsat Bengkulu Selatan menggelar pemeriksaan sekaligus penertiban pajak kendaraan bermotor, dalam kegiatan ini didapati banyak kendaraan yang belum melunasi pajak kendaraan.

Oleh sebab itu UPTD PPD Samsat Bengkulu Selatan melakukan penertiban di sejumlah ruas jalan, apalagi dari catatan UPTD PPD Samsat Bengkulu Selatan tingkat kepatuhan pembayaran pajak kendaraan masih sangat rendah, khususnya salah satu perusahaan milik Jimas group yang sudah menunggak pajak hingga ratusan juta.

Kepala UPTD PPD Samsat Bengkulu Selatan Sirwan Mayudi menjelaskan saat ini pihaknya sudah menyurati yang bersangkutan agar segera melunasi pajak, sebab untuk nominal tunggakan Jimas group lebih dari Rp 300 juta. “Kita sudah upayakan surat menyurat, untuk melunasi. Namun sekarang atau bulan ini nyatanya belum," kata Sirwan.

Sementara itu, pemilik Jimas Group Yeyen mengklaim jika tunggakan pajak perusahaanya tidaklah sebesar apa yang disampaikan oleh kepala UPTD PPD Samsat Bengkulu Selatan karena dari klaim Yeyen, dari total kendaraan yang dimiliki sebanyak 36 unit, dan yang masih beroprasi berkisar 17 unit, sementara sisanya sudah dijual secara gelondongan.

Selain itu, Yeyen juga mengakui, untuk permohonan penghapusan sisa pajak kendaraan, Jimas Group terkendala kwitansi penjualan, karena versi Yeyen kwitansi bukti penjualan kendaraan tersebut sudah tidak ada lagi. Namun meski demikian Jimas Group tidak menampik bahwa aset berupa kendaraan yang ada di Jimas Group masih ada yang belum membayar pajak.

“Kalaulah jumlah tunggakan tidak sebesar itu, karena beberapa kendaraan sudah kami jual. Namun kami tetap berupaya dan ingin taat pajak," kata Yeyen.(tek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"