HONDA

Leni, IRT yang Sempat Ditelantarkan 3 RS sudah Kembali

Leni, IRT yang Sempat Ditelantarkan 3 RS sudah Kembali

 

BENTENG, rakyatbengkulu.com – Leni (40), warga Desa Taba Mutung Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) sudah diperkenankan pulang kembali ke rumah. IRT ini, baru saja melahirkan dengan selamat di RS Gading Medika Kota Bengkulu. Sebelumnya, dia sempat mendapat penolakan layanan medis di 3 RS di Kota Bengkulu, karena hasil swabnya dinyatakan positif Covid-19. BACA JUGA: IRT Melahirkan Ditolak 3 RS Lantaran Swab Positif Covid-19, Dinkes Bilang Begini

Menyikapi kejadian yang tidak mengenakan ini, DPRD Kabupaten Benteng bereaksi.

Secara kelembagaan,  manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Benteng akan dihadirkan terkait insiden memalukan di atas.

Termasuk dokter spesialis kandungan, yang selama ini menangani Leni.

 Anggota DPRD Kabupaten Benteng, Fepi Suheri menyatakan kekecewaannya.

"Kami akan memanggil dan mempertanyakan mengapa Ibu Leni ini harus mendapatkan penanganan melahirkan di RS Rafflesia Bengkulu.

Sedangkan dokter Joko yang merupakan spesialis kandungan,  bertugas di RSUD Benteng.

Kalau memang bisa dirujuk mengapa harus ditolak, ditelantarkan dan malah dirujuk oleh RS Rafflesia ke RS lainnya di Kota Bengkulu,’’ tegasnya. BACA JUGA: Geram, Dewan Persilahkan Dirut RSUD Mundur Saja

 Lanjut Fepi, ke depan tidak ingin ada lagi warga Kabupaten Benteng yang mengalami hal yang serupa.

Mendapatkan pelayanan kesehatan yang tidak mengenakkan.

Sebab semua ini menyangkut nyawa dua orang, baik itu nyawa ibunya maupun nyawa bayi yang berada didalam kandungan.

 "Saya mendapatkan telepon malam-malam jika Leni ini ditolak di tiga RS di Kota Bengkulu.

Mendapatkan telepon saya langsung menuju Kota Bengkulu untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Akhirnya saya mengajak yang bersangkutan ke RS Gading Medika. Alhamdulilah dilayani hingga lahiran," bebernya.

Miris

 Kalau memang bicara soal Covid-19, kata Fepi seharusnya pasien mendapatkan pelayanan khusus dan ruangan khusus.

Sebab, semua RS di Provinsi Bengkulu ini sudah diminta dan memang harus menyediakan ruangan khusus.

 "Bukan malah ditolak seperti ini. Lagian itu baru hasil swab antigen yang hasilnya belum pasti karena belum swab PCR.

Jujur saya sangat miris mendapatkan informasi seperti ini. Kami DPRD tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali," tukasnya. BACA JUGA: Belum ada Pergub, SPP Gratis Baru Sebatas Imbauan

Sementara, Direktur RSUD Benteng, dr. Hery Kurniawan membenarkan jika dokter Joko yang merupakan dokter spesialis kandungan tersebut bertugas juga di RSUD Benteng. Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: