Perjalanan Arisan Bunga di Rejang Lebong, Setor Rp 1 Juta dapat Rp 10 Juta
Terduga pelaku penipuan arisan online Bu, foto: dok rb--
CURUP, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID - Ditangkapnya terduga terduga pelaku investasi bodong berkedong arisan bunga, mesti menjadi perhatian semua pihak. Bagi masyarakat tentunya, mesti lebih berhati-hati dalam menginvestasikan uangnya.
Lebih baik berinvestasi pada lembaga - lembaga resmi, yang sudah diakui secara hukum. Jangan mudah terbuai mendapat untung berlipat dan iming-iming cepat kaya, dari para pelaku tindak kejahatan.
BACA JUGA: Pelarian Terduga Pelaku 'Arisan Bunga' Berakhir, Masih Tercatat sebagai Mahasiswi
Berikut grafis perjalanan Arisan Bodong, Arisan Bunga di Kabupaten Rejang Lebong:
- Bu membuka arisan sejak tahun 2020 lalu
- Awalnya peserta hanya belasan orang dengan sistem arisan pada umumnya, yaitu peserta mendapatkan giliran dapat uang arisan sesuai undian.
- Seiring berjalannya waktu hingga tahun 2021, peserta arisan yang dikelola Bu pesertanya semakin banyak hingga 140 orang lebih. Bahkan bukan hanya keluarga, tetangga dan warga Kabupaten Rejang Lebong saja, melainkan banyak juga dari luar daerah dan WNI yang sedang bekerja sebagai TKW di luar negeri.
BACA JUGA: 11 Ribu Data Calon Penerima KIS di Bengkulu Selatan Tak Valid
- Awal tahun 2022, Bu membuka sistem arisan baru dengan sistem pembayaran berlipat ganda dalam kurun waktu tertentu. Peserta dengan Rp 1 juta bisa mendapatkan hingga Rp 10 juta. Begitu juga jika modal Rp 5 juta bisa dapat hingga Rp 20 juta dalam jangan waktu tertentu.
-Namun dalam perjalannya atau sejak beberapa minggu belakangan, peserta arisan khususnya sistem Over Slot mulai resah. Karena Bu sudah mulai sering mengingkari janji pembayaran. Hingga akhirnya para peserta melaporkan Bu ke Polda Bengkulu dan Polres RL.
Sementara itu, informasi terbaru dari para korban belakangan diketahui sistem arisan bunga yang dikembangkan Bu bervariasi. Sistem arisan berdasarkan nomor urut. Misal, untuk arisan dengan nominal Rp 1 juta, dengan nomor urut 1-10.
"Untuk over slot itu, kalau narik Rp 5 juta, bayar Rp 2 juta berbagai macam. Yang Rp 10 juta, ada yang bayar Rp 5 juta, ada juga Rp 5,5 juta. Rp 15 juta, bayar Rp 7,5 juta Ada macam-macam," ujar salah satu korban.
Dalam kesempatan ini pula dia menyampaikan, para korban melapor bukan karena tidak mendapat keuntungan. "Korban melapor bukan kerena tidak dapat keuntungan, tapi karena Bu kabur melarikan uang kami. Ini mesti diluruskan, biar tidak simpang siur. Seakan-akan Bu jadi korban juga," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: