HONDA

Bangun Budidaya Pembesaran Benur

Bangun Budidaya Pembesaran Benur

Pembesaran benur di Kabupaten Kaur. foto: dok rb--

Dinas Perikanan Gandeng LIPI

KAUR, rakyatbengkulu.disway.id – Potensi baby lobster (Benur) yang dimiliki Kabupaten Kaur sampai saat ini belum terkelola dengan baik. Nelayan hanya menangkap kemudian langsung dibawa pembeli keluar daerah dengan harga yang terkatagori masih rendah.

Untuk itu, Dinas Perikanan Kabupaten Kaur akan menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk membangun tempat pembudidayaan benur di kabupaten ini.

Kepala Dinas Perikanan Kaur, Misralman, SP mengatakan tempat budidaya benur ini merupakan langkah yang harus diambil untuk meningkatkan harga benur, sehingga memberikan dampak besar terhadap perekonomian nelayan Kabupaten Kaur.

BACA JUGA:Dihempas Badai, 3 Nyawa Nelayan Kaur Nyaris Melayang

Selama ini nelayan pencari benur langsung menjual hasil tangkapannya kemudian langsung dibawa penampung keluar daerah. Menurutnya, dengan pola tersebut sangat menjatuhkan harga benur.

Padahal bila dibiarkan mencapai usia dewasa atau cukup masuk dalam standar izin ekspor keluar negeri, maka harganya akan sangat tinggi dan mampu meningkatkan ekonomi nelayan pencari lobster tersebut.

“Nelayan kita selama ini hanya mencari baby lobster itu, dengan pola, dapat langsung dijual. Kemudian oleh penampung dibawa keluar daerah.

Hal inilah yang membuat harganya murah. Kalau ukurannya sudah besar dan masuk standar izin ekspor pasti harganya lebih tinggi,” terang Misralman.

BACA JUGA:Proyek Pasar Inpres Ditengarai Acuhkan UU No 1 tahun 1970

Misralman menerangkan untuk mendapatkan ukuran benur yang cukup memenuhi izin ekspor, tentunya harus dilakukan pembesaran terlebih dahulu.

Untuk itu perlu ada tempat budidaya pembesaran benur yang dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan penunjang. Dijelaskannya, pem angunan tempat budidaya benur membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Dari perencanaan menentukan tempat yang sesuai hingga sampai selesai dibangun, ditambah lagi untuk membayar tenaga ahli selama budidaya pembesaran, butuh anggaran yang besar. Namun akan berbalik modal yang dikeluarkan ketika telah produksi.

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Berangsur Naik, Semoga Lanjut

“Kami sudah berkoordinasi ke LIPI Jakarta untuk budidaya lobster, mereka sependapat dan bersedia bekerjasama untuk pembesaran benur. Terkait anggaran ini, kita juga mengupayakan untuk memperoleh kemudahan dari setiap tahapan dalam budidaya nanti,” jelasnya.

Dengan sumber daya alam (SDA) yang tersedia seperti baby lobster yang ada di Kabupaten Kaur, Misralman sangat optimis budidaya pembesaran baby lobster akan berdampak besar, baik pada perekonomian nelayan pencari baby lobster, maupun pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kaur.(pir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: