HONDA

Dihempas Badai, 3 Nyawa Nelayan Kaur Nyaris Melayang

Dihempas Badai, 3 Nyawa Nelayan Kaur Nyaris Melayang

warga mengevakuasi perahu yang terbalik dan membuat tiga nelayan nyaris tewas diseret ombak. --

KAUR, rakyatbengkulu.disway.id – Hujan disertai badai yang terejadi di Kaur kemarin (23/7) nyaris memakan korban jiwa. Sebuah perahu yang ditumpangi tiga nelayan tradisional terbalik, hingga membuat ketiganya terseret arus laut yang cukup kuat .

Peristiwa ini terjadi di Pantai Hili Desa Mentiring Kecamatan Semidang Gumay sekitar pukul 11.30 WIB. Kapolres Kaur, AKBP. Dwi Agung Setyono, SIK, MH melalui Kapolsek Kaur Tengah, Iptu.

Amrilah mengatakan, perahu motor itu terbalik saat berada di tengah laut akibat diterjang ombak tinggi. Diketahui perahu itu dikemudikan oleh Syaiful Danuri (45) warga Desa Suka Merindu Kecamatan Semidang Gumay.Dengan penumpang Usman (34) warga Desa Suka Merindu dan Kasman warga Desa Masria Baru (43).

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Berangsur Naik, Semoga Lanjut

“Saat itu mereka ingin mendarat,” kata Kapolsek.

Ketika akan masuk ke Muara Sungai Hili, tiba-tiba perahu diterjang ombak besar. Hingga akhirnya perahu terbalik dan ketiga nelayan tercebur ke laut.

Beruntungnya, nyawa ketiga nelayan tersebut masih bisa diselamatkan, setelah berjuang melawan hantaman ombak besar. Ditambahkan Kapolsek, akibat kejadian itu, perahu dengan panjang sembilan meter tersebut mengalami rusak berat.

“Perahu yang rusak berhasil kita tarik ke pinggir. Tapi peralatan lain hilang. Alhamdulillah 3 nelayan ini selamat,” terang Kapolsek.

Kapolsek menambahkan, pada saat perahu ini terbalik ketiga nelayan ini berusaha menyelamatkan diri masing-masing menggunakan tangan kosong berenang menuju bibir pantai.

BACA JUGA:Proyek Pasar Inpres Ditengarai Acuhkan UU No 1 tahun 1970

Setelah sampai di bibir pantai barulah ketiga nelayan ini meminta tolong kepada nelayan di pinggir pantai dan tidak lama kemudian warga langsung berkumpul menyelamatkan tiga korban dan perahu yang telah terbalik diterjang ombak untuk ditarik ke pinggir.

Kapolsek mengimbau kepada nelayan yang akan berangkat ke laut diharapkan melengkapi perahunya dengan alat penyelamat diri, baik baju pelampung, maupun pelampung biasa. Yang berfungsi apabila terjadi kecelakaan maka akan ada alat penolong tersebut.

“Kami mengimbau untuk masyarakat juga memperhatikan cuaca sebelum berangkat kerja kelaut, utamakan keselamatan menjadi hal yang utama,” pesan Kapolsek. (pir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: