Kondisi Ekonomi Tak Memuaskan Jadi Penyebab Bengkulu Peringkat 2 Provinsi Paling Tidak Bahagia, Lainnya Ini
Kondisi Ekonomi Tak Memuaskan Jadi Penyebab Bengkulu Peringkat 2 Provinsi Paling Tidak Bahagia, Lainnya Ini--Foto: freepik.com/jcomp
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - BENGKULU, sebuah provinsi yang memiliki keindahan alam yang memukau, namun mengapa ia menduduki peringkat kedua sebagai provinsi paling tidak bahagia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2021? Mari kita eksplorasi lebih dalam.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data yang menempatkan Bengkulu sebagai provinsi paling tidak bahagia nomor dua di Indonesia di tahun 2021.
Ini tentu mengundang rasa penasaran, dan hal apa yang menyebabkan Bengkulu menempati peringkat tidak bahagia nomor 2 menurut BPS tersebut.
Mari kita gali lebih dalam untuk memahami mengapa Bengkulu menjadi provinsi paling tidak bahagia, dengan merinci 7 penyebab utama menurut data BPS tahun 2021.
BACA JUGA:Mengejutkan! Bengkulu Peringkat 2 dari 10 Provinsi Paling Tidak Bahagia, Ini Alasannya
Menurut data yang dirilis oleh BPS, Bengkulu meraih peringkat kedua sebagai provinsi dengan tingkat kebahagiaan terendah.
Rangking ini didasarkan pada sejumlah indikator yang melibatkan aspek ekonomi, sosial, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Salah satu faktor krusial yang menjadi sorotan adalah tingkat pendapatan rendah.
Sebagian besar masyarakat Bengkulu menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan, yang berdampak pada akses terhadap kebutuhan dasar dan kesejahteraan.
BACA JUGA:Terlibat Aksi Balap Liar, 1.000 Kendaraan di Bengkulu Diamankan Polisi
Tingkat pendapatan rendah tidak hanya membatasi akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, tetapi juga berdampak pada keamanan pangan, perumahan layak, dan ketersediaan pekerjaan yang layak.
Semua aspek ini berkaitan erat dengan tingkat kebahagiaan suatu masyarakat.
Berikut 7 penyebab Bengkulu menjadi provinsi paling tidah bahagia nomor 2 menurut Badan Pusat Statistik 2021, yaitu:
1. Kondisi Ekonomi yang Tidak Memuaskan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: