Puthul Goreng, Kuliner Ekstrem dari Serangga Khas Gunung Kidul

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Indonesia negara yang kaya akan suku bangsanya maupun tradisi serta beragam kuliner tradisionalnya.

Di setiap daerah di Indonesia terdapat berbagai macam kuliner tradisional yang beraneka ragam unik hingga kuliner yang ekstrem sekalipun.

Seperti salah satunya, daerah Gunung Kidul yang terkenal akan kuliner khasnya yang ekstrem dan juga bikin ketagihan bagi yang mencoba mengkonsumsinya.  

Di masyarakat Gunung Kidul ini kuliner ekstrem yang satu ini, sebelumnya dianggap tidak layak menjadi suatu hidangan yang sangat lezat. 

BACA JUGA:Kuliner Ekstrem Didih, Berasal dari Darah Hewan yang Digoreng

Sebelumnya belalang goreng yang menjadi kuliner khas dan digemari masyarakat, tetapi saat ini muncul kuliner serupa yang bernama Puthul Goreng.

Puthul ini merupakan hama bagi para petani, yang mana biasanya Puthul ini akan muncul ketika awal musim penghujan atau ketika tanaman padi berumur satu bulan. 

Selama 2 minggu, Puthul ini berterbangan dan kemudian hinggap pada daun pisang, daun mete, sengon, rambutan dan pohon lainnya. 

Daun mete, daun pisang dan daun sengon jawa merupakan makanan favorit dari hewan Puthul ini.

BACA JUGA:Tak Disangka! Kuliner Ekstrem Paniki Khas Minahasa Dapat Mengobati Asma dan Paru-paru

Ketika menjelang sore, Puthul ini akan berpasang-pasangan dan ketika itulah masyarakat menyuluh dengan penerangan obor ataupun lampu senter.

Hewan Puthul ini sangat mudah ditangkap, hanya dengan memakai tangan kosong. Hewan Puthul ini  banyak ditemui hampir di semua wilayah Gunung Kidul. 

Walaupun hewan Puthul ini bermanfaat untuk lauk akan tetapi kemunculan hewan Puthul setahun sekali ini juga dianggap sebagai hama. 

Kalau dimasak, hewan Phutul ini mempunyai rasa yang sangat lezat, hampir mirip dengan belalang.

Sumber: