Menggunakan Huruf Hanggul Korea, Uniknya Suku Cia-Cia di Pedalaman Indonesia, Bahasa Wolio Terlupakan
Menggunakan Huruf Hanggul Korea, Uniknya Suku Cia-Cia di Pedalaman Indonesia, Bahasa Wolio Terlupakan--rakyatbengkulu.disway.id
BACA JUGA:Jangan Lupa Cuci Tangan Teratur, Hindari Berada di Tempat Basah, Musim Hujan Bisa Berdampak Serius
Akhirnya, kecocokan bunyi bahasa Cia-Cia ketika dituliskan dalam huruf hangeul menjadi alasan dipilihnya penggunaan aksara tersebut daripada huruf latin yang umum digunakan di Indonesia.
Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan imbauan wali kota untuk mendokumentasikan budaya masyarakat Cia- Cia dengan mulainya menggunakan aksara Cia- Cia ini.
BACA JUGA:Pelaku UMKM di Rejang Lebong Wajib Miliki NIB
Ini menjadi alasan munculnya sejarah penggunaan huruf hangeul di Cia- Cia sejak tahun 2009. Penggunaan Huruf Hangeul di Fasilitas Publik Kota Baubau.
Dengan adanya kebijakan pemerintah Kota Baubau untuk mengadaptasi aksara Korea dalam bahasa Cia-Cia ditindaklanjuti dengan himbauan wali kota untuk mendokumentasikan dengan huruf hangeul.
BACA JUGA:Kekurangan Dokter Gigi, Pemkab Rejang Lebong Kembali Usulkan Kouta PPPK Kesehatan untuk Tahun 2024
Huruf hangeul tersebut kemudian digunakan di penulisan nama-nama jalan, nama sekolah, atau pun instansi pemerintah. Kebijakan pembelajaran muatan lokal, untuk belajar bahasa Cia-Cia yang mengadopsi aksara Korea.
Dalam kurikulum muatan lokal tersebutlah, dimana siswa-siswi diajari cara penulisan huruf hangeul dengan pengucapan bahasa Cia-Cia.
BACA JUGA:Kalimantan Selatan! Rincian Dana Desa 2024 Hulu Sungai Utara 2, Simak Jawabannya di Sini
Dimana pembelajaran muatan lokal telah dilaksanakan di sekolah-sekolah yang dipelajari dari tingkat SD sampai dengan SMA.
Dengan munculnya Kampung Korea di Kota Baubau, setelah digunakannya aksara hangeul dari bahasa Korea, maka muncul kampung Korea yang berlokasi di Kecamatan Sorawolio, jalan poros dari Kota Baubau menuju Kabupaten Buton.
BACA JUGA:Kalimantan Selatan! Ini Rincian Dana Desa 2024 Hulu Sungai Utara 1
Sebab penduduk setempat didominasi Suku Laporo dengan bahasa daerah Cia-Cia yang digunakan dalam kesehariannya. Tidaklah heran jika setelah peraturan ditetapkan oleh pemerintah setempat, maka aksara Hangeul pun mulai digunakan di kampung tersebut.
Dimana hampir semua nama jalan di Kecamatan Sorawolio tersebut terdapat tulisan dengan huruf hangeul dengan arti dari Bahasa Cia-Cia.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: