Pokdarwis Desa Cawang Lama Bantah Isu Video Viral Tidak Senonoh di Objek Wisata Trokon
Isu video viral tidak senonoh di objek wisata Trokon dibantah Pokdarwis Desa Cawang Lama.--Badri/rakyatbengkulu.com
CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Video viral berdurasi 4 menit 2 detik, menampilkan sepasang remaja terlibat dalam adegan tidak senonoh di pinggir sungai, telah menciptakan kehebohan di jagat maya Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Lebong.
Merespons hal ini, Pemerintah Desa Cawang Lama Kecamatan Curup Timur dan Pokdarwis mengklarifikasi isu tersebut.
Komentar negatif dan asumsi masyarakat terkait peristiwa kontroversial ini di objek wisata Trokon di Desa Cawang Lama Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong, disanggah oleh Ketua Pokdarwis Desa Cawang Lama, Putrado Ahmad Saka.
Dalam wawancara dengan rakyatbengkulu.com pada Selasa, 23 Januari 2024, Saka menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Ia sangat terkejut dengan reaksi negatif ini. Saka menyatakan bahwa setiap harinya pihak pengelola Pokdarwis selalu berada di lokasi objek wisata Trokon.
Pihaknya pun selalu mengimbau pengunjung untuk tidak melakukan perbuatan asusila yang dapat merusak tatanan alam semesta.
"Kami Pokdarwis dan pemerintah desa Cawang Lama Kecamatan Curup Timur memastikan bahwa peristiwa tersebut tidak terjadi di objek wisata Trokon. Setiap hari, pengelola khususnya Pokdarwis selalu berada di lokasi objek wisata," ungkap Saka.
Saka menjelaskan bahwa setelah memeriksa video tersebut dan membandingkannya dengan kondisi aktual objek wisata Trokon, tidak ditemukan kesamaan.
BACA JUGA:Update Kasus Penganiayaan Guru Zaharman, Pelaku Ajukan Banding Terhadap Putusan Hukuman
Suasana alam, tumbuhan, dan batu yang berlumut dalam video tersebut tidak sesuai dengan kondisi aktual Trokon.
"Di objek Wisata Trokon, kami tidak menemukan batu yang berlumut lagi karena kami selalu membersihkannya. Termasuk di pinggir sungai, tidak ada yang mirip dengan video tersebut," terang Saka.
Agar tidak merugikan reputasi objek wisata Trokon, Pokdarwis mengambil inisiatif membuat video klarifikasi dan membagikannya melalui media sosial Facebook dan Instagram.
"Ada komentar yang menyebutkan bahwa video tersebut lama dan terjadi di kabupaten lain, bukan di Kabupaten Rejang Lebong, apalagi bukan di Objek wisata Trokon. Jadi, kami memastikan peristiwa tidak senonoh tersebut tidak terjadi di objek Wisata Trokon," tambah Saka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: