Kisah Kelam Pata Seca, Budak yang Dijadikan Mesin Reproduksi untuk Para Budak Wanita

BACA JUGA:Kisah Pertemuan dan Hubungan Asmara Soekarno dengan Fatmawati, Berawal dari Pengasingan di Bengkulu

Mereka yang sebagai pemilik lahan bisa meminimalisasi pengeluaran dengan memastikan para budak wanita mereka bisa beranak pinak.

Akan tetapi tidak hanya asal beranak pinak saja, anak-anak yang dihasilkan oleh para budak ini harus kuat.

Supaya nantinya mewarisi pekerjaan orang tua mereka sebagai budak.

Tugas budak pria yang mempunyai fisik yang tangguh akan diperintahkan untuk menghamili para budak wanita untuk melahirkan anak mereka yang lahir sehat, kuat, tangguh dan seperti gen ayahnya.

BACA JUGA:Kisah Menarik di Balik Misteri Gedung Sate Bandung, Bikin Bulu Kuduk Merinding!

Karena itulah tugas utama dari Pata Seca, walaupun bekerja di lapangan seperti budak pria lainnya, tetapi tugas utamanya adalah menjadi mesin reproduksi.

Sang majikannya ketika itu, sangat memperhatikan Pata Seca untuk memastikan agar anak-anaknya lahir dari sperma yang sehat.

Pada saat itu Pata Seca sering diperiksa untuk mendeteksi penyakit, kemudian Pata Seca diberikan makan yang banyak dan lanjut kerja lagi sebagai budak di lapangan dan mesin reproduksi.

Diketahui Pata Seca ini menghamili 200 lebih budak wanita dan menghasilkan anak mencapai 249 anak.

BACA JUGA:Jadwal Tayang Terbaru! Drama Korea Marry My Husband, Kisah Cinta Segitiga yang Rumit

Pata Seca sangat menyayangi anak-anaknya dan berusaha melindungi mereka dari takdir perbudakan.

Kasih sayang Pata Seca kepada anak-anaknya itu terlihat ketika dia memberikan ilmu kepada anak-anaknya seperti membaca, menulis, membela diri dan cara bagaimana untuk tetap bertahan hidup.

Dikarenakan Pata Seca ini pandai bela diri maka dia cukup dihormati dan dikagumi oleh para budak lainnya.

Ketika perbudakan dihapus di Brasil tahun 1888, Pata Seca diberikan majikannya sebidang tanah.

Sumber: