Kue Keranjang: Sajian Khas Wajib Saat Perayaan Imlek, Begini Sejarah dan Filosofinya
Sejarah dan Filosofi Kue Keranjang Sajian Khas Yang Wajib Saat Perayaan Imlek--instagram/anghuat_kembangjaya
BACA JUGA:Berawal dari Counter Pulsa, AgenBRILink Tak Pernah Sepi Pengunjung di Pasar Kramat Jati
Sejarahnya di Cina terdapat kebiasaan saat tahun baru Imlek, untuk terlebih dahulu menyantap kue keranjang sebelum menyantap nasi sebagai suatu pengharapan agar dapat selalu beruntung sepanjang tahun.
Nian Gao, kata Nian sendiri berati tahun dan Gao berarti kue dan juga terdengar seperti kata tinggi, oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat dari yang paling bawah besar hingga ke atas kecil.
Makin ke atas makin mengecil kue yang disusun itu, yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran pada warga Tionghoa yang merayakan Imlek ini.
Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya nian Gao menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah, biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkuk berwarna merah di bagian puncaknya.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Wisata untuk Liburan Imlek di Bengkulu, Dijamin Seru dan Menyenangkan!
Tentunya menjadi simbol kehidupan yang manis kian menanjak bermekaran seperti kue mangkuk.
Dahulunya kue keranjang ini sangat awet sehingga digunakan mengatasi kelaparan dan menyelamatkan banyak orang.
Saat ini kue keranjang pada saat perayaan Imlek menjadi simbol manis dan lengketnya kehidupan dan mempererat hubungan anggota keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: