HONDA

Ekonomi Warga Terancam, Akses Jembatan Menuju Kawasan Pertanian Desa Tanjung Aur II Lumpuh

Ekonomi Warga Terancam, Akses Jembatan Menuju Kawasan Pertanian Desa Tanjung Aur II Lumpuh

Akses jembatan menuju kawasan pertanian Desa Tanjung Aur II lumpuh, ekonomi warga terancam.--dokumen/rakyatbengkulu.com

BENGKULU SELATAN, RAKYATBENGKULU.COM - Perekonomian warga terancam, lantaran akses jembatan menuju kawasan pertanian Desa Tanjung Aur II, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan lumpuh.

Dampak banjir bandang yang melanda beberapa daerah di Kabupaten Bengkulu Selatan pada Rabu, 21 Februari 2024, masih meninggalkan sejumlah infrastruktur yang rusak parah.

Salah satunya adalah jembatan gantung yang menghubungkan akses ke kawasan pertanian di Desa Tanjung Aur II, Kecamatan Pino Raya.

Jembatan ini menjadi jalur vital bagi masyarakat untuk mencapai lahan pertanian, termasuk sawah, kebun karet, dan kebun kelapa sawit.

BACA JUGA:Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong Salurkan BOSP untuk 39.000 Pelajar

Namun, saat ini jembatan tersebut mengalami kerusakan total dan tidak dapat dilalui.

Kondisi ini mengakibatkan lumpuhnya akses kegiatan pertanian di daerah tersebut.

Sebagai akibatnya, petani menghadapi kesulitan dalam mengangkut hasil pertanian mereka ke desa.

Ali Mudihan (54), seorang petani dari Desa Tanjung Aur II, mengungkapkan bahwa saat ini para petani terpaksa harus berjalan kaki menuju lahan pertanian, bahkan untuk membawa hasil panen.

BACA JUGA:Terbaru! 7 Rekomendasi Keramik Meja Dapur yang Bagus, Bikin Dapur Semakin Cantik dan Estetik

Mereka juga harus menyeberangi Sungai Pino dengan saling bergandengan tangan, yang hanya bisa dilakukan saat air surut.

"Sebelum jembatan rusak, kami bisa menggunakan motor langsung ke sawah. Sekarang kami harus berjalan kaki dan menyeberangi sungai," ungkapnya.

Ali juga menyampaikan bahwa tanpa akses kendaraan, sulit bagi petani untuk membawa pupuk ke lahan pertanian, menyebabkan proses pemupukan tertunda.

Selain itu, bagi petani yang memiliki kebun kelapa sawit dan karet, akan sangat sulit untuk mengangkut hasil panen mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: