Harga Kopi Melonjak Tembus Angka Rp 150ribu per Kilogram di Bengkulu, Apa Penyebabnya?
Kopi melonjak tinggi tembus angka Rp 150ribu per kilogram apa penyebabnya--Instagram/matesa.coffee
BACA JUGA:7 Tahun Berdiri, AMSI Terus Melahirkan Sejumlah Inovasi dan Perkuat Kolaborasi
Namun tentunya harga kopi dipasaran meningkat tajam ini berpengaruh baik untuk petani karena panen yang dihasilkan oleh petani ini menjadi buruan para pengusaha kopi bubuk.
Dengan membeli biji kopi di petani membuat kesejahteraan pada petani kopi sehingga akan meningkatkan ekonomi masyarakat didaerah tersebut khususnya petani kopi.
Menurut M Rizon namun harga kopi yang melonjak tinggi ini tidak sebanding dengan menurunnya hasil panen dari petani kopi secara signifikan.
Namun produksi kopi tahun ini melampaui capaian tahun sebelumnya namun karena permintaan pasar yang tinggi sehingga menyebabkan harga kopi ini melambung tinggi.
BACA JUGA:Peringati May Day 2024, AJI Serukan Kebebasan Jurnalis Indonesia dari Eksploitasi
Ditambahkan juga oleh M Rizon, " tentunya diharapkan naiknya harga kopi dipasaran ini dapat meningkatkan taraf ekonomi para petani kopi saat ini."
Selain itu kini tengah gencar semangat petani untuk penggunaan pupuk organik dari bahan alami bukan dari kimia sintetis yang dapat merusak lingkungan tanah dari kopi.
Saat ini petani kopi yang ada di dua daerah kabupaten tersebut sedang melakukan peningkatan hasil produksi kopi dengan menggunakan pupuk organik.
Dimana residu pupuk kimia ini tidak menjadikan kualitas kopi Bengkulu menjadi baik sehingga penjualannya dapat ditolak pada pasar lokal dan internasional.
BACA JUGA: Pestisida Nabati dari Daun Mimba untuk Pengendalian Hama
Untuk itu sudah banyak perusahaan perkebunan kopi yang telah meningkat penggunaan pupuk organik untuk menghasilkan produksi tanaman kopi yang lebih berkualitas.
Selain itu pupuk organik ini dapat membuat petani lebih hemat biaya perawatan sehingga akan menjadikan peralihan pupuk kimia ke organik ini menjadi lebih menekan biaya produksi.
Ini akan menguntungkan para petani dalam masalah pupuk karena diketahui bahwa pupuk kimia memiliki harga yang tinggi untuk digunakan sebagai pupuk tanaman kopi.
Dalam menghemat perawatan kopi maka dari itu sudah banyak kesadaran dari para petani untuk menggunakan pupuk organik saja dalam melakukan perawatan kopi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: