Harga Kopi Melonjak Tembus Angka Rp 150ribu per Kilogram di Bengkulu, Apa Penyebabnya?
Kopi melonjak tinggi tembus angka Rp 150ribu per kilogram apa penyebabnya--Instagram/matesa.coffee
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kopi merupakan komoditas utama dari Provinsi Bengkulu sehingga banyak sekali daerah pegunungan yang menghasilkan Kopi asli Bengkulu.
Harga kopi mulai melonjak naik tembus angka Rp 150ribu per kilogram di Bengkulu, apa penyebabnya hal tersebut terjadi sejak bulan maret kemarin mulai merangkak naik harga kopi.
Dari harga tembus Rp 60ribu sehingga sekarang sesudah lebaran Idul Fitri mencapai angka signifikan Rp 150ribu untuk perkilogramnya sehingga ini meresahkan bagi konsumen.
Kopi ini menjadi konsumsi harian masyarakat Bengkulu sehingga kenaikannya menjadi hal yang berat untuk masyarakat Provinsi Bengkulu dalam mengkonsumsi kopi ini.
BACA JUGA:2025, RSUD Rejang Lebong Berstatus Rumah Sakit Rujukan Regional
Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu melalu kepalanya M Rizon menanggapi hal tersebut, " hal ini karena permintaan pasar global yang tinggi.
dikarenakan kondisi iklim yang buruk sehingga membuat hasil panen petani berkurang. Hal ini disampaikannya dikutip dalam Radar Bengkulu pada 1 Mei 2024 ini.
Ditambahkan lagi oleh Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu yang menyatakan hasil panen yang berkurang ini karena cuaca yang buruk sehingga hasil panen kopi sedikit.
Hal ini dikarenakan tidak dapatnya para petani memenuhi pangsa pasar sehingga membuat harga kopi semakin meningkat tajam sejak maret 2024 kemarin hingga hari ini.
BACA JUGA:Menunggak Pembayaran PDAM, Dampak Buruk pada Masyarakat! Begini Penjelasan Direktur
Untuk wilayah Bengkulu yang memiliki produksi panen kopi diantaranya daerah kabupaten Kepahiang dan kabupaten Rejang Lebong karena didaerah tersebut cocok sekali budidaya komoditas kopi ini.
Kopi terbaik terdapat dari kedua daerah tersebut di Provinsi Bengkulu dengan kualitas biji kopi pilihan sehingga menyebabkan kopi Provinsi Bengkulu sangat terkenal kenikmatannya.
Dikatakan oleh Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, "produksi kopi di provinsi Bengkulu dengan lahan seluas 90.964 hektare mencapai 50.370 ton dari januari hingga Desember 2023 lalu."
Tentunya dengan luas 90.964 itu tersebar dalam 2 kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang Lebong tersebut sehingga penghasil kopi terbesar berasal dari dua daerah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: