Jejak Sejarah Boom Baru, Pelabuhan Pertama Bengkulu di Tapak Paderi yang Dibangun Tahun 1807

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Provinsi BENGKULU memiliki sejarah panjang dengan kolonial Inggris, dimana Inggris pernah menjajah Indonesia selama 140 tahun.

Provinsi Bengkulu adalah salah satu wilayah di Nusantara yang pernah lama dijajah Inggris selama periode dari tahun 1685 sampai bulan Maret 1825.

Adapun hal ini dimulai pada saat Inggris mendapatkan izin untuk melakukan perdagangan rempah-rempah di Bengkulu.

Hal ini diizinkan oleh para petinggi setempat bernama Orang Kaya Lela dan Patih Setia Raja Muda pada masa itu.

Sehingga tidak mengherankan kalau di Provinsi Bengkulu ini banyak sekali peninggalan sejarah yang dibangun oleh kolonial Inggris tersebut, sebut saja seperti Benteng Marlbourough, monumen Thomas Parr dan Tugu Robert Hamilton.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Sir Thomas Stamford Raffles di Bengkulu, Peninggalan dan Sejumlah Kisah Misterinya

BACA JUGA:Sejarah Makam Inggris di Jitra Bengkulu, Mulai dari Tragedi dan Peperangan

Selain itu di Bengkulu ini ada sebuah pelabuhan yang dulunya termasuk yang terbesar kala itu, dimana pelabuhan ini menjadi urat nadi kehidupan masyarakat di masa itu.

Adapun pelabuhan tersebut yaitu Boom Baru atau Pelabuhan Tapak Paderi. Pelabuhan tersebut merupakan sebuah situs bersejarah dan mencerminkan perjalanan panjang Provinsi Bengkulu ini.

Pelabuhan Tapak Paderi ini diketahui dibangun sejak pada tahun 1807 oleh pemerintah kolonial Inggris yang pada saat itu di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles.

Pelabuhan Tapak Paderi ini berada di pesisir pantai yang berjarak sekitar 100 meter dari Benteng Marlborough yang merupakan sebuah peninggalan bersejarah dan salah satu benteng terbesar di Nusantara.

BACA JUGA:Benteng Marlborough, Tempat Wisata Bersejarah di Provinsi Bengkulu yang Wajib Untuk Anda Kunjungi!

BACA JUGA:Cerita Mistis Jembatan Pengantin Bengkulu Utara, Berawal dari Tragedi Ini!

Adapun Benteng Marlborough memiliki fungsi melindungi pelabuhan tersebut dan menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yang melibatkan pemerintahan Inggris serta perkembangan perdagangan Bengkulu pada masa itu.

Sumber: