Benteng Marlborough, Tempat Wisata Bersejarah di Provinsi Bengkulu yang Wajib Untuk Anda Kunjungi!
Benteng Marlborough, Tempat Wisata Bersejarah di Provinsi Bengkulu yang Wajib Untuk Anda Kunjungi!--Instagram.com/ yuditarigan
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Benteng Marlborough adalah benteng peninggalan zaman Inggris di Kota Bengkulu.
Dimana Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) tahun 1714-1719 di bawah kepemimpinan gubernur Joseph Callett yaitu sebagai benteng pertahanan Inggris.
Konon, benteng ini juga merupakan benteng yang terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras, India, Benteng Marlborough tidak hanya menjadi salah satu tempat wisata yang sering kali kunjungi namun juga memiliki sejarah yang cukup panjang juga.
Pada saat itu Inggris melakukan ekspansi di sebagian wilayah Sumatera, yaitu terutama di Bengkulu, hingga kemudian merka mendirikan Benteng Marlborough, dan lokasi benteng ini yang berada di tepi Samudera Hindia dan menghadap ke selatan.
Benteng dengan seluas 44.100 persegi ini sampai saat ini masih terlihat kokoh, bersih dan terawat, seperti ciri khas benteng Inggris, di bagian luar benteng akan dikelilingi parit buatan.
BACA JUGA:8 Tujuan Wisata di Bengkulu yang Paling Favorit, Wajib Anda Kunjungi!
Bila Anda memperhatikan arsitekturnya, benteng ini akan terlihat simetris, terutama bila dilihat dari atas udara, yang dimana Benteng Marlborough dahulu dijadikan sebagi markas besar East Indian Company.
Yaitu sebuah perusahaan dagang Inggris yang kala itu menguasai komoditi lada hitam Bengkulu yang dibawa hingga ke Britania Raya.
Benteng ini dahulu juga pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu, sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras, mereka kemudian kembali pada tahun 1724 setelah diadakan perjanjian.
Pada tahun 1793, serangan kembali dilancarkan, pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas, dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas Parr juga tewas, dan keduanya diperingati dengan mendikan monumen-monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.
BACA JUGA:3 Desa di Rejang Lebong Masuk 10 Besar Desa Wisata Bengkulu
Setelah Belanda pergi, pada tahun 1950, benteng Marlborough menjadi markas TNI-AD, Hingga tahun 1977, dan benteng ini diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan sebagai bangunan cagar budaya Bengkulu.
Selain memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik untuk di ikuti, Benteng ini pun juga memiliki daya tariknya tersendiri, dibelakang Benteng ini juga terdapat Pantai Tapak Paderi, dan juga arsitektur Inggris yaitu abad ke-17 masih sangat terasa pada bangunan ini.
Ketika kita memasuki pintu, akan berjalan menuju lorong dimana pada lorong ini terdapat 4 buah pemakaman yang bertuliskan George Shaw (1704), Richard Watts Esg (1705), Kames Cune (1737), dan terakhir Henr Stirling (1774), dimna dua diantaranya berasal dari zaman benteng York.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: