Budaya Sering Menyalahkan Anak Sulung Ketika Adik Menangis, Ini Kata Dokter Aisah

Di dalam persidangan tersebut akan tahu anak siapa yang salah dan siapa yang khilaf dalam melakukan pertengkaran tersebut, maka di sana akan terjadi maaf memaafkan.

BACA JUGA:Kisah Intel Polisi Wanita, Selamatkan Anak di Bawah Umur Rela Nyamar Jadi PSK

"Prosesnya pun memang sangat panjang, itu bisa memakan waktu 1 jam apalagi anaknya lebih dari dua tetapi jika itu dibiasakan ketika ada pertengkaran-pertengkaran biasanya 15 menit saja sudah selesai," tuturnya.

Mendengar kronologi dari anak-anak merupakan bagian dari pembelajaran penting di sidang bersama ketika tidak ada salah satu anak yang disalahkan termasuk anak sulung mengenai kejadian pertengkaran tersebut.

Sehingga orang tua dapat melihat kronologi pertengkaran tersebut dari sudut pandang yang objektif dan mendengar kejadian yang sebenarnya dari sudut pandang anak yang berbeda.

Itulah untuk meringankan beban anak sulung banyak sekali kejadian narkoba yang difaktorkan adalah kesalahan dari orang tua yang menganggap anak sulung tersebut memiliki kewajiban untuk menjaga adik-adiknya.

BACA JUGA:6 Cara Menata Kamar Tidur untuk Dua Anak Supaya Nyaman

Itulah yang dirasa oleh dokter Aisyah ketika mendapatkan kasus anak sulung yang melakukan penyimpangan terhadap narkoba salah satu faktornya dia sering disalahkan ketika tidak menjaga adik dengan benar.

"Aku terus yang sering disalahkan makanya dia akan sering keluar rumah untuk mencari kenyamanan, ketika dalam waktu yang salah dia ketemu orang yang salah dan bisa jadi akan menggunakan narkoba," jelasnya.

Diterangkan oleh dokter Aisyah hampir rata-rata anak sulung yang terkena narkoba ketika ditanyai faktornya adalah berawal sering dimarahi oleh ibunya itulah mengapa dia sering tidak nyaman di rumah.

Selalu dianggap salah dan selalu dianggap bertanggung jawab atas adik-adiknya, itu beratnya budaya terhadap anak sulung yang memiliki tanggung jawab yang besar.

Sumber: