3 Golongan Najis yang Perlu Diketahui agar Terhindar dari Ketidaksahan Shalat

3. Najis sedang atau disebut juga dengan mutawasitoh

Najis sedang ini diantara najis berat dan najis ringan, namun dapat dibersihkan secara dengan air yang mengalir.

Diantara najis sedang tersebut meliputi kotoran, kencing, darah yang banyak, nanah, dan lainnya.

Berikut juga kotoran dari hewan yang tidak bisa dimakan seperti kucing yang merupakan termasuk dalam golongan najis sedang.

BACA JUGA:Jaga Kesehatan Mata dengan Mengonsumsi Bayam Merah, Ini 7 Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh

Yang perlu Anda ketahui lebih dalam, selagi pakaian atau badan terkena najis ringan seperti debu atau keringat dapat dilakukan shalat secara sah, tidak perlu lagi untuk mengganti baju atau pakaian.

Namun, jika terkena najis berat baiknya melakukan pembersihan terlebih dahulu menggunakan tanah dan air, baru kemudian berganti pakaian dan dapat menunaikan ibadah salat.

Sedangkan untuk najis sedang dapat melakukan pencucian diri dengan membersihkan diri berupa mandi atau mencuci bagian yang kotor, kemudian berganti pakaian dan dapat langsung menunaikan ibadah shalat.

Yang terpenting adalah jangan pernah untuk meninggalkan shalat karena itu merupakan tiang dari agama Islam.

Sebelum shalat lakukan pensucian diri, baru kemudian dapat melaksanakan ibadah tersebut.

BACA JUGA:Jadilah Konsumen yang Cerdas, Ini 5 Tips Memilih Botol Minum yang Aman Digunakan

Untuk itu penting sekali mengetahui macam-macam najis dari golongannya yang dapat berpengaruh pada ibadah-ibadah anda yang penting sekali diketahui oleh umat Islam.

Mensucikan diri merupakan bagian terpenting ketika ingin melaksanakan ibadah shalat, dengan cara mengganti baju yang bersih serta melakukan wudhu secara benar.

Wudhu merupakan salah satu rangkaian dari ibadah shalat yang bertujuan untuk mensucikan diri dari najis-najis, namun dalam hal ini merupakan najis ringan bukan najis berat dan najis sedang.

Untuk najis berat perlu sekali beberapa tindakan yang harus diperhatikan sebagai bentuk penyucian diri.

Sumber: