BNPT dan FKPT Bengkulu Gelar Kenduri untuk Wujudkan Desa Siaga dengan Resiliensi

Sekda juga berharap Kenduri untuk wujudkan desa siaga dengan resiliensi yang digelar BNPT dan FKPT mampu mewujudkan harmonisasi di semua elemen masyarakat di Bengkulu Tengah.

"Semoga kegiatan ini berjalan dengan baik dan sukses. Kepada peserta silakan diikuti dengan serius hingga apa yang disampaikan para narasumber bermanfaat dengan baik," ungkap Rachmat Riyanto. 

BACA JUGA:Gaji 13 PNS dan PPPK Cair, Wajib Lampirkan Bukti Lunas PBB

BACA JUGA:Pipa BBM Pertamina Pulau Baai Masih Proses Perbaikan, Distribusi BBM di Bengkulu Dipastikan Tetap Normal

Narasumber yang dihadirkan pada Kenduri untuk wujudkan desa siaga dengan resiliensi yang digelar BNPT dan FKPT Bengkulu ini meliputi pemateri pusat dan daerah.

Dari pusat ada Kepala Seksi Pengawasan Barang BNPT Faizal Yan Aulia, S.Fil, M.Sc, dan Enterpreneur - Penggiat Sosial Media Rizki Anisa Mutiara.

Sementara pemateri daerah melibatkan pengurus harian Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu, Dra. Hj. Martini mewakili ketua BMA Provinsi Bengkulu HS. Efendi. 

Ikut hadir juga dari BNPT pada kegiatan Kenduri ini, yakni para pelaksana kegiatan Lendra Erdiansyah, S.Kom, Adi Prasetyo, SH, dan Omardiano, SE.

BACA JUGA:Jangan Pakai iPhone Kalau Nggak Mau Keluar Modal? Ini Dia Daftar Pembelian Penting!

BACA JUGA:6 iPhone Murah Paling Rekomendasi untuk Awal Tahun 2025

Sementara itu, dari FKPT Bengkulu dihadiri langsung Ketua FKPT Bengkulu Drs. H. Khairil Andwa, M.Si, Bersama Kabid Penelitian FKPT Bengkulu Prof. Dr. Chandra Irawan, SH, MH.

Selain itu, juga hadir Kabid Pemuda dan Pendidikan Dedi Haryadi, dan Kabid Media dan Hukum Marsal Abadi, SE, Bendahara FKPT Bengkulu Rafika Wulandari, SSTP, dan para Satgas FKPT Bengkulu. 

Khairil Anwar selaku Ketua FKPT Bengkulu pada sambutannya di acara Kenduri untuk wujudkan desa siaga dengan resiliensi, berharap peserta memahami betapa pentingnya kegiatan tersebut.

Semoga dengan pengenalan diri mulai dari diri sendiri dan lingkup keluarga, masyarakat desa dan seterusnya maka upaya pencegahan terhadap aksi radikal terwujud.

Pada akhirnya tidak terjadi tindakan-tindakan dan praktik terorisme yang justru bisa membahaya masyarakat itu sendiri. 

Sumber: