HONDA

7 Ciri Pola Asuh Orangtua Otoriter, Ketahui Dampaknya Bagi Perkembangan Anak

7 Ciri Pola Asuh Orangtua Otoriter, Ketahui Dampaknya Bagi Perkembangan Anak

Ketahui dampaknya bagi perkembangan anak, berikut 7 ciri pola asuh orangtua otoriter.--freepik

Alih-alih mengajar anak-anak untuk mengendalikan diri, orangtua dengan pola asuh otoriter justru akan berusaha mengendalikan anaknya.

Kondisi ini yang menyebabkan anak memiliki lebih sedikit pilihan dan kesempatan untuk mempraktikkan kedisiplinan diri dan rasa tanggung jawab.

Fokus gaya pola asuh ini adalah mematuhi aturan, tanpa memberikan ruang untuk mengembangkan bakat anak.

BACA JUGA:Mengembangkan Karakter: 5 Cara Melatih Kemampuan Bersosialisasi Anak

3. Tidak memahami perasaan anak

Orangtua otoriter biasanya akan bersikap sangat kritis terhadap anaknya.

Bagi orang tua yang menerapkan pola otoriter memungkinkan mengatakan hal-hal yang dapat mempermalukan anak di ruang publik.

Sering kali mereka tidak peduli terhadap perasaan dan harga diri anak-anaknya.

Bahkan, terkadang mereka berpikir dengan mempermalukan anak di depan umum menjadi salah satu cara terbaik untuk memotivasinya agar berperilaku lebih baik di kemudian hari.

4. Lebih suka memberikan hukuman

Orangtua yang menerapkan pola asuh otoriter pada umumnya tidak mempercayai dan tidak memberikan hadiah atau sekadar memuji anak ketika mereka berperilaku baik.

BACA JUGA:9 Manfaat Kebaikan Kentos Kelapa, Mulai Sekarang Jangan Dibuang Lagi Embrio Kelapa Ini

Merekamemiliki anggapan jika setiap anak memang harus berperilaku baik dan tidak perlu dipuji atau dihargai hanya karena telah menaati aturan.

Namun, begitu anak melanggar aturan tersebut, anak akan memperoleh hukuman dari orang tuanya.

5. Menjadi sering mengomel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber