Training AJI-DW: Meningkatkan Kapasitas Jurnalis dan Jurnalis Warga dalam Pelaporan Isu Iklim
Meningkatkan kapasitas jurnalis dan jurnalis warga dalam pelaporan isu iklim AJI-DW menggelar training.--dokumen/rakyatbengkulu.com
Sepuluh jurnalis warga ini akan dilatih dasar-dasar jurnalistik untuk membuat konten yang relevan.
Pelatihan untuk jurnalis lokal akan diadakan secara online melalui aplikasi Zoom Meetings pada 14-15 Juni 2024, sedangkan pelatihan untuk jurnalis warga akan diadakan secara tatap muka pada 3-4 Juli 2024 di Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Perhatikan Ini ! Cara Parkir Mobil Matic di Tanjakan agar Transmisi Tidak Nyangkut
BACA JUGA:Warga Kota Bengkulu Diimbau Tak Konvoi Kendaraan Bermotor saat Takbir Keliling, Ini Kata Kapolresta
Pelatihan ini akan melibatkan trainer dari AJI dan DW Akademie, serta trainer lokal dari AMAN dan AJI Bengkulu.
Silabus untuk jurnalis lokal mencakup teknik liputan tingkat lanjut, investigasi, jurnalisme data, keselamatan, dan analisis mendalam tentang masalah perubahan iklim.
Sementara itu, silabus untuk jurnalis warga meliputi kemampuan dasar jurnalistik, pengetahuan tentang iklim, teknik pelaporan isu lingkungan, dan pertimbangan etika.
Program ini dilaksanakan di Kota Bengkulu dan Kota Ambon, Maluku, dua wilayah yang sering menghadapi masalah lingkungan dan berdampak pada komunitas masyarakat adat setempat.
BACA JUGA:2 Hari Tak Terlihat, Pemulung di Rejang Lebong Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
BACA JUGA:Makin Keren, Pelajar SMKN 1 Rejang Lebong Datangi PT. Pindad Bandung
Organizer Let's Talk About Climate: Training Program for Journalists, AJI Bengkulu, Yuni Astuti, menambahkan bahwa pelatihan untuk jurnalis lokal berlangsung selama empat hari, sementara pelatihan untuk jurnalis warga berlangsung selama satu setengah hari.
Setelah pelatihan, AJI bekerja sama dengan DW Akademie dan didukung oleh Kementerian Luar Negeri Jerman, memberikan kesempatan kepada jurnalis lokal dan jurnalis warga untuk mengembangkan kemampuan dalam memproduksi liputan mengenai isu perubahan iklim di wilayah Bengkulu.
"Mereka akan bekerja sama dalam proses community lab untuk membantu masyarakat adat memproduksi liputan dalam bentuk teks, video, dan foto, terkait permasalahan iklim serta lingkungan di Bengkulu," katanya.
Hasil liputan ini akan dipublikasikan di website, media sosial AMAN, atau independen.id.
BACA JUGA:Preman Kampung Pelaku Curat Dihajar Timah Panas, Akibat Melawan dan Melarikan Diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: