Abrasi Pantai Hancurkan 6 Rumah di Bengkulu Tengah, 15 Rumah Lainnya Terancam
Peristiwa hancurnya 6 rumah di Bengkulu Tengah akibat abrasi pantai mencerminkan dampak serius perubahan iklim terhadap wilayah pesisir.--dokumen/rakyatbengkulu.com
Mereka menyampaikan pentingnya tindakan kolektif dalam mengatasi perubahan iklim.
Upik, salah satu warga Pekik Nyaring, menceritakan, tahun 2019, daratan dengan jejeran pohon cemara laut berada 200 meter dari laut.
"Kini, air laut menghantam dan menghancurkan rumah kami," ungkapnya.
BACA JUGA:Rutin Gelar Kegiatan Donor Darah, Astra Motor Bengkulu Raih Penghargaan dari PMI
BACA JUGA:Jadi Saksi Nikah, Raffi Ahmad Beri Kado Fantastis untuk Dua Karyawannya
Kisah ini disampaikan kepada tim SEB dalam agenda Study Trip di lokasi terdampak abrasi. Sebanyak delapan siswa SMA dari berbagai sekolah di Kota Bengkulu ikut serta dalam study trip ini.
Hanifa Juniyati, salah satu peserta study trip, mengatakan, abrasi di Desa Pekik Nyaring adalah bukti nyata bahwa krisis iklim merupakan ancaman yang perlahan tapi pasti merenggut daratan kita.
"Sebagai generasi muda, kita harus bertindak untuk mempertahankan daratan dengan mengurangi penggunaan energi kotor dan mendukung transisi energi bersih yang berkelanjutan," katanya.
Manajer Sekolah Energi Bersih Kanopi Hijau Indonesia, Hosani, menyatakan bahwa belum ada upaya signifikan dari pemerintah untuk mengatasi laju abrasi.
BACA JUGA:Gempi Bakal Rilis Single Perdana, Langsung Dipandu Coach Yura Yunita
BACA JUGA:10 Manfaat Kesehatan dan Cara Mengolah Daun Pepaya dengan Benar
Penyebab utama krisis iklim seperti PLTU batubara, pertambangan, dan deforestasi masih terus berlanjut.
"Atas dasar situasi ini, Sekolah Energi Bersih digelar sebagai konsep dan peta jalan untuk mencerdaskan masyarakat berbasis fakta," ujar Hosani.
Selain Desa Pekik Nyaring, beberapa titik di pesisir Bengkulu juga mengalami abrasi, termasuk Pantai Abrasi Mukomuko, Pantai Ketahun, Pantai Lais, Pantai Desa Pondok Kelapa, Pantai Bengkulu Selatan, dan Pantai Kaur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: