Nikita Mirzani Ingin Tahu Kehidupan Masyarakat Baduy, Pernikahan di Sini Digelar 2 Hari 2 Malam

BACA JUGA:Wow! Cara Mudah Mendapatkan Uang dari YouTube Khususnya untuk Pemula

Salah satu warga yang ingin menikah tersebut sudah dilakukan beberapa persiapan yaitu memotong kerbau, hal ini merupakan bagian dari ritual yang akan dilakukan saat menikah nanti.

"Dia siapin potong kerbaunya, sekarang kan nanti sore kita di sini kumpulan kecil kayak ngumpulin ketua adatnya gitu kerbaunya buat dimakan-makan," ucap Sarti.

Maka dari itu kerbaunya dipotong dahulu sebelum pernikahan dilaksanakan untuk menjamu para kumpulan ketua adat di sana dalam memberikan sajian  makanan.

Sarti merupakan gadis asli suku Baduy, tidak ingin keluar dari adat istiadat di sana karena dia ingin melestarikan salah satu adat istiadat mereka dan tidak ingin putus adat istiadat tersebut.

BACA JUGA:Keluhkan Sakit Pundak, Nikita Mirzani Jalani Pengobatan Alternatif Bersama Ibu Ferizka, Ada 55 Sarat Terjepit

Meskipun dia memiliki cita-cita yang tinggi namun ia kubur lantaran dia tidak ingin keluar dari suku Baduy. Selain itu Nikita Mirzani terpesona dengan gelang yang dipakai oleh Sarti.

Dia menanyakan apa nama gelang Sarti tersebut dijelaskan oleh Sarti bahwa itu adalah kapuru yang terbuat dari kapas yang dibuat oleh masyarakat di sana, yang dibuat khusus oleh ketua adat untuk perempuan suku Baduy.

Ternyata kapuru tersebut memiliki banyak sekali manfaatnya diantaranya untuk menjaga kesehatan, misalnya ada ingusan menggunakan gelang tersebut langsung sembuh tapi harus yang baru.

"Dikasih jampe dulu sama ketua adatnya kan nggak boleh ini khusus untuk orang Baduy," ujar Sarti.

Dikatakan oleh Sarti juga bahwa orang Baduy kalau melahirkan kalau tidak terlalu parah biasanya di rumah dengan dukun beranak.

BACA JUGA:Kabar Hubungan Ayu Ting Ting dengan Calon Suami Kandas, Begini Tanggapan Nikita Mirzani

Tapi kalau sudah parah boleh dibawa keluar untuk menjalani berbagai upaya penyelamatan yang dilakukan oleh suku Baduy ke rumah sakit dan itu bisa dilakukan.

Penyembuhannya juga secara tradisional dengan menggunakan daun-daunan dan rempah-rempah seperti dari jahe yang diungkapkan oleh Sarti perempuan Baduy.

Sumber: