HONDA

4 Mitos Malam Satu Suro dalam Tradisi Masyarakat Adat Jawa

4 Mitos Malam Satu Suro dalam Tradisi Masyarakat Adat Jawa

4 Mitos Malam Satu Suro dalam Tradisi Masyarakat Adat Jawa--Instagram/portalPurwokertocom

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM  - Terdapat 4 mitos Malam Satu Suro dalam tradisi masyarakat adat Jawa yang selalu mereka pegang teguh dalam tradisi leluhur kepercayaan nenek moyang mereka.

Setiap daerah memiliki kepercayaan dan tradisi masing-masing yang diturunkan atau diwariskan oleh nenek moyang mereka sehingga mitos-mitos tersebut Jangan sampai ada yang melanggarnya.

Mereka meyakini apa yang menjadi tradisi secara turun temurun tersebut lantas dilestarikan hingga saat ini untuk menjaga kelangsungan kehidupan masyarakat adat Jawa.

Malam satu suro ini bertepatan dengan malam 1 Muharram Hijriyah tepatnya pada malam 6 Juli 2024 nanti yang diperkirakan sebagai Malam Satu Suro yang tentunya banyak hal dan tradisi yang harus dilakukan.

BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Plafon PVC

Malam Satu Suro bukan malam yang biasa karena dianggap sebagai malam yang sakral untuk melakukan hal-hal yang mistis. Bahkan mereka sampai tidak ingin keluar jika Malam Satu Suro.

Berikut ini tiga hal berkaitan dengan mitos malam satu suro yang dipercaya oleh masyarakat adat Jawa atas tradisi turun temurun tersebut dikutip dalam akun Instagram portalPurwokertocom :

1. Hari keramat dan penuh mistis

Malam Satu Suro berkaitan satu kali dengan sesuatu yang keramat dan juga penuh mistis, dimana kekuatan gaib akan berkumpul pada malam tersebut maka dari itu banyak kan dari mereka melakukan ritual-ritual pada saat itu.

Banyak orang yang percaya bahwa roh-roh gaib berkaitan dengan roh leluhur juga akan kembali pada malam satu suro tersebut dari mereka percaya bahwa malam ini dilarang untuk keluar rumah.

BACA JUGA:Banjir Sukaraja Kabupaten Seluma, Terparah di Cahaya Negeri 50 Rumah dan Jalan Terendam

Roh-roh gaib yang berkeliaran tentunya memiliki efek yang tidak baik untuk kehidupan maka dari itu mereka melarang dari garis keturunan adat Jawa untuk berkeliaran di luar pada saat malam satu suro.

Bahkan ada weton tersendiri yang melarang keras orang tersebut untuk keluar rumah lantaran dipercaya akan berefek negatif pada dirinya terhadap hari keramat dan penuh kemistisan tersebut.

2. Ritual dan tradisi

Mereka selalu melakukan ritual dan tradisi khusus pada malam satu suro ini biasanya diantaranya mereka melakukan mandi di laut lepas atau di sungai dengan menggunakan sesajen.

Kemudian mereka melakukan ritual ziarah ke makam nenek moyang atau leluhur mereka dan melakukan tirakat yaitu berdoa semalam suntuk untuk nenek moyang atau leluhur mereka.

BACA JUGA:Kisah Pemuda Miskin yang Berbisnis dengan Tuhan, Diantarkan Setengah Juta Orang saat Hari Pemakaman

Salah satunya yang biasa dilakukan oleh masyarakat yang mempercayai hal tersebut mereka biasanya melakukan ritual dan tradisi seperti memandikan keris pada malam tersebut.

3. Pantangan

Ada pantangan khusus yang dilakukan oleh sebagian orang apalagi masyarakat adat tersebut pada malam satu suro diantaranya tidak boleh bepergian jauh ketika Malam Satu Suro.

Tidak merayakan pesta atau perayaan besar seperti menikah pada malam satu suro tersebut atau pada awal suro berlangsung dan juga tidak melakukan hal-hal yang dianggap tidak suci dan sembrono.

Biasanya pada malam satu suro mereka tidak boleh mengadakan pesta pernikahan ataupun perayaan besar lainnya bahkan yang suami istri tidak boleh melakukan hubungan badan pada saat itu.

BACA JUGA:Polres Lebong Gelar Nobar Wayang Kulit, Dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-78 Tahun 2024

Hal ini dipercayai oleh masyarakat tersebut jika melanggar Ketentuan tersebut konon katanya mereka akan mendapatkan berbagai kesialan yang akan dihadapi.

4. Merawat benda pusaka

Pada malam satu suro waktu yang tepat untuk merawat benda pusaka diantaranya seperti keris keramat ataupun barang-barang keramat lain yang dapat disucikan pada malam tersebut.

Dipercaya pada malam tersebut roh-roh yang ada di dalam keris tersebut dapat disucikan atau dimandikan dengan menggunakan sesajen atau kembang agar keris tersebut tetap memiliki kekuatan magis.

Itulah 4 mitos terkait Malam Satu Suro yang biasanya tradisi ini kental sekali pada adat masyarakat Jawa yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai keluhuran apalagi berkaitan dengan kesakralan malam satu suro.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: