8 Jenis Makanan Fermentasi Tradisional Indonesia yang Populer, Termasuk dari Bengkulu
8 Jenis Makanan Fermentasi Tradisional Indonesia yang Populer, Termasuk dari Bengkulu--Instagram.com/Sunflower_October
RAKYATBENGKULU.COM - Indonesia dikenal dengan kekayaan kuliner yang melimpah, termasuk berbagai makanan fermentasi yang telah menjadi bagian dari tradisi turun-temurun.
Berikut ini adalah 8 jenis makanan fermentasi tradisional Indonesia yang dirangkum oleh Rakyatbengkulu.com dari berbagai sumber:
1. Tempe
Tempe adalah produk fermentasi kedelai yang menggunakan jamur Rhizopus oligosporus.
Tempe kaya akan protein dan serat, serta memiliki tekstur padat dan rasa khas yang sedikit asam.
BACA JUGA:10 Wilayah di Indonesia yang Pernah Mengalami Gempa Megathrust
BACA JUGA:Keberuntungan Sosial! Shio yang akan Menjadi Pusat Perhatian di Tahun Ular Kayu 2025
Adapun manfaat tempe, tinggi protein nabati dan mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan, serta kaya akan vitamin B12 dan mineral seperti kalsium dan zat besi.
2. Tape (Tapai)
Tape adalah makanan fermentasi yang dibuat dari singkong atau ketan yang difermentasi menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae).
Tape memiliki rasa manis dan sedikit asam, serta aroma alkohol yang khas.
Adapun manfaat tape mengandung probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, serta dapat menjadi sumber energi cepat karena kandungan karbohidratnya yang telah terurai.
BACA JUGA:8 Cara Menggoreng Telur Mata Sapi Agar Tetap Utuh dan Sempurna
BACA JUGA:BPIP Akhirnya Mengalah, Minta Maaf dan Perbolehkan Paskibraka Putri Mengenakan Jilbab
3. Oncom
Oncom adalah produk fermentasi yang mirip dengan tempe. Namun dibuat dari ampas tahu atau bungkil kacang tanah.
Oncom merah menggunakan kapang Neurospora, sementara oncom hitam menggunakan Rhizopus.
Manfaat Oncom kaya akan protein, vitamin B, dan serat. Oncom juga mengandung enzim yang dapat membantu pencernaan.
4. Pekasam
Pekasam adalah ikan yang difermentasi dengan garam dan nasi. Kemudian disimpan dalam jangka waktu tertentu.
BACA JUGA:Ramalan Top 4 Shio dengan Transformasi Hidup Positif di Tahun Ular Kayu 2025!
BACA JUGA:Honda Beat Hanya Rp2,05 Juta, Langsung Bisa Dibawa Pulang: Simak Lengkapnya di Sini
Makanan ini populer di Sumatera dan Kalimantan, memiliki rasa asin dan asam.
Manfaat Pekasam mengandung protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung.
5. Brem
Brem adalah makanan fermentasi dari ketan yang difermentasi menjadi tape ketan dan kemudian diperas untuk diambil airnya.
Air perasan ini kemudian difermentasi lagi untuk menghasilkan brem cair atau padat.
BACA JUGA:Honda Beat Hanya Rp2,05 Juta, Langsung Bisa Dibawa Pulang: Simak Lengkapnya di Sini
Manfaat Brem kaya akan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan, serta mengandung antioksidan.
6. Dadih
Dadih adalah produk fermentasi susu kerbau yang berasal dari Sumatera Barat.
Dadih dibuat dengan cara memfermentasikan susu kerbau dalam tabung bambu, memiliki teksturnya mirip dengan yoghurt.
Manfaat Dadih ini kaya akan probiotik, kalsium, dan protein yang baik untuk kesehatan tulang dan pencernaan.
BACA JUGA:Tenor 15 Tahun, PNS Bisa Pinjam Dana Rp410 Juta – Rp450 Juta Dengan Angsuran Ringan
BACA JUGA:Simak di Sini Simulasi Pinjaman Rp380 Juta – Rp400 Juta di Bank Bengkulu
7. Wadi
Wadi adalah makanan khas Kalimantan yang terbuat dari ikan atau daging yang difermentasi dengan campuran garam dan nasi ketan. Proses fermentasi ini memberikan rasa asam dan sedikit pedas.
Manfaat Wadi mengandung protein dan probiotik yang dapat membantu pencernaan dan memperkuat sistem imun.
8. Lemea
Lemea adalah makanan khas dari Suku Rejang yang tinggal di Bengkulu, khususnya di daerah Rejang Lebong.
Lemea adalah salah satu makanan fermentasi tradisional yang terbuat dari rebung (bambu muda) yang difermentasi bersama ikan, terutama ikan mujair atau ikan-ikan kecil lainnya.
BACA JUGA:Wow, PNS di Bengkulu Bisa Dapat Fasilitas Pinjaman Rp355 Juta – Rp375 Juta Tenor 15 Tahun
BACA JUGA:Masa Depan Ceria: 3 Gaya Hidup Sehat Remaja, Kesehatan Mental dan Fisik Seimbang
Proses pembuatan lemea memakan waktu beberapa hari, di mana rebung yang telah diiris tipis dicampur dengan ikan.
Lalu dibumbui dengan garam dan rempah-rempah sebelum dibiarkan berfermentasi.
Manfaat Lemea:
- Probiotik: Seperti makanan fermentasi lainnya, lemea mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan.
- Kaya Serat: Karena terbuat dari rebung, lemea juga kaya akan serat yang membantu memperlancar pencernaan.
BACA JUGA:10 Wilayah di Indonesia yang Pernah Mengalami Gempa Megathrust
BACA JUGA:BPIP Akhirnya Mengalah, Minta Maaf dan Perbolehkan Paskibraka Putri Mengenakan Jilbab
- Sumber Protein: Ikan yang digunakan dalam lemea menyediakan protein yang baik bagi tubuh.
Makanan fermentasi di Indonesia bukan hanya lezat tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.
Fermentasi meningkatkan kandungan nutrisi makanan, memperbaiki sistem pencernaan, dan mendukung sistem imun tubuh.
Penggunaan mikroorganisme lokal dalam proses fermentasi juga membuat setiap makanan ini memiliki cita rasa yang unik dan khas dari daerah asalnya.
Nah itulah tadi 8 makanan fermentasi tradisional indonesia, salah satunya dari Bengkulu, semoga bermanfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: