HONDA

Unib Bantu Pelestari Tukik di Bengkulu Tengah Tingkatkan Kualitas Penangkaran

Unib Bantu Pelestari Tukik di Bengkulu Tengah Tingkatkan Kualitas Penangkaran

Tingkatkan kualitas penangkaran, Unib bantu pelestari tukik di Bengkulu Tengah. --ANTARA/Boyke Ledy Watra

"Masalah terbesar pengelolaan penyu adalah banyaknya sampah, salah satunya sampah organik," kata Prof. Agustin Zarkani, Anggota Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset LPPM Unib untuk konservasi penyu.

"Ibu-ibu pengelolaan sampah organik sebaiknya menggunakan maggot sebagai serangga pengurai yang ramah lingkungan," imbaunya.

BACA JUGA:Tidak Bikin Ngantuk: 6 Pilihan Menu Sarapan Sehat dan Penuh Energi

BACA JUGA:Hari ke 27 Program TMMD ke-121 Kodim 0409/Rejang Lebong Tuntas

Dengan bantuan serangga tersebut, sampah organik dapat dikonversi menjadi pakan ikan yang bernilai jual bagi masyarakat yang terlibat mengolah sampah organik itu.

Dalam kesempatan ini, tim pengabdian juga menanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga habitat satwa langka.

Meningkatkan wawasan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian, tidak hanya bagi orang dewasa, tetapi juga bagi anak-anak sejak usia dini.

"Menanamkan kesadaran sejak dini itu lebih mudah dibandingkan ketika sudah dewasa, dan kegiatan ini sangat baik untuk menstimulasi kecerdasan naturalis anak usia dini," kata Dr. Nesna Agustriana, Anggota Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Riset LPPM UNIB untuk konservasi penyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: