HONDA

Efektivitas Metode Pengobatan Kerokan: Penjelasan Dokter Tjaja Surya Atmadja

Efektivitas Metode Pengobatan Kerokan: Penjelasan Dokter Tjaja Surya Atmadja

Podcast dokter Tjaja Surya Atmadja untuk pengobatan tradisional kerokan--Youtuber/X-Undercover

RAKYATBENGKULU.COM - Metode pengobatan tradisional kerokan yang populer di Indonesia telah lama menjadi bagian dari budaya pengobatan lokal.

Baru-baru ini, dokter Tjaja Surya Atmadja mengungkapkan pandangannya mengenai efektivitas metode ini dalam salah satu podcastnya bersama Franky di kanal YouTube X-Undercover.

Dalam podcast tersebut, dokter Tjaja Surya Atmadja berbicara tentang pengamatan dan keingintahuannya mengenai kerokan.

Menurutnya, pengobatan kerokan ini sudah dikenal sejak lama dan masih dilestarikan hingga kini.

BACA JUGA:Dua Warga Tewas dalam Peristiwa Berdarah di Kampung Bali Kota Bengkulu, Polisi Selidiki Motif

BACA JUGA:7 Cara Merawat Karpet Mobil dengan Benar dan Manfaatnya

Hal ini memunculkan pertanyaan di benak dokter Tjaja Surya Atmadja tentang keefektifan metode ini.

Dokter Tjaja Surya Atmadja menyatakan, "Itu bikin pendarahan di bawah kulit. Saya juga sempat bingung sebenarnya ini ada efektivitasnya atau tidak, saya tanya ke Profesor Arif Budianto."

Ia mengungkapkan bahwa ketertarikan ini didorong oleh keinginannya untuk memahami kebenaran di balik metode kerokan.

Menurut Profesor Arif Budianto, kerokan memiliki efektivitas bagi orang yang mengalami gejala sakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri.

BACA JUGA:Cerita Horor Raditya Dika: Banyak Barang di Rumahnya Bergerak Sendiri

BACA JUGA:12 Langkah Efektif untuk Mengatasi Rambut Kering, Salah Satunya Hindari Alat Pemanas Berlebihan

"Sebenarnya apa yang terjadi... Kamu tahu tidak ada beberapa terapi yang dilakukan oleh dokter-dokter zaman dulu waktu saya masih kecil... pasien diambil darahnya sekitar 10 sampai 20 cc kemudian disuntikkan kembali ke pantatnya," jelas dokter Tjaja Surya Atmadja.

Terapi ini, menurut Profesor Arif Budianto, digunakan pada masa lalu untuk mengobati flu dengan alasan tertentu.

Profesor Arif Budianto menjelaskan bahwa pengambilan darah dan penyuntikan kembali ke jaringan otot dianggap sebagai benda asing oleh sistem kekebalan tubuh.

"Bagaimana ceritanya, Prof? Jadi begini, dia bilang darah itu adalah darah dia letaknya di pembuluh darah. Kalau darah itu diambil dan disuntik di pantat, dia berada di jaringan otot," kata dokter Tjaja Surya Atmadja.

BACA JUGA:Terkuak! Ini Dia Fungsi Gula dalam Adukan Semen, Salah Satunya Sebagai Retarder

BACA JUGA:Jumat Pagi, Gempa Magnitudo 5.6 Guncang Tenggara Enggano Bengkulu

Perpindahan darah ini dianggap memicu sistem kekebalan tubuh untuk bertindak.

Dokter Tjaja Surya Atmadja memberikan analogi, "Kamu punya satpam ngantuk-ngantukan, tidak ada kerjaan, terus tiba-tiba ada orang buka pintu. Bangun dong, satpamnya bersiaga. Jadi maksudnya begitu pada saat benda asing masuk ke tubuh, sel darah putih kita akan pergi ke tempat yang luka."

Menurut Profesor Arif Budianto, sistem kekebalan tubuh yang terpicu karena benda asing akan bekerja lebih cepat untuk membasmi virus dan bakteri.

"Ada banyak darah nih, benda asing, ayo kita lawan dia, makan ini. Maka kekebalan tubuh kita terjaga," ungkapnya.

BACA JUGA:Kenali 5 Tanda Minyak Rem Sepeda Motor yang Harus Diganti

BACA JUGA:Shio yang Diprediksi Bakal Putus Cinta di 2025, Kenapa Ya?

Hal yang sama terjadi pada kerokan, di mana pendarahan kecil yang terjadi dianggap memicu sistem kekebalan tubuh.

"Hal yang sama terjadi pada kerokan, cuman kan kamu ngambil darah susah. Kalau orang awam kerok-kerok gitu kan berdarah. Mekanisme itu terjadi pada kerokan," jelas dokter Tjaja Surya Atmadja.

Dengan demikian, metode pengobatan tradisional kerokan dapat membantu membangkitkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus dan kuman.

Ini adalah alasan mengapa kerokan tetap dilestarikan dan dianggap efektif dalam meningkatkan kesehatan tubuh.

BACA JUGA:Shio di Tahun 2025: Shio yang Harus Waspada Dikhianati di Tahun Ular Kayu!

BACA JUGA:5 Makanan Indonesia yang Miliki Hubungan Kuat dengan Belanda, Nomor Satu Terbuat dari Kentang

Demikianlah penjelasan mengenai efektivitas metode pengobatan kerokan menurut dokter Tjaja Surya Atmadja. Semoga informasi ini bermanfaat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: