6 Cara Memanen Jamur Tiram Tanpa Merusak Substrat untuk Siklus Panen Berikutnya
6 Cara Memanen Jamur Tiram Tanpa Merusak Substrat untuk Siklus Panen Berikutnya--Instagram.com/ hercik
3. Teknik Pemanenan
Potong jamur tiram pada pangkal batangnya dengan secra hati-hati menggunakan pisau, dan sebaiknya hindari menarik atau mencabut jamur untuk mencegah kerusakan pada substrat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur di masa depan.
Pastikan jamur yang dipanen tidak rusak atau memiliki tanda-tanda penyakit, jamur harus tampak segar, dengan permukaan yang halus dan tidak berlendir.
4. Perawatan Pasca-Panen
Setelah dipanen, tempatkan jamur tiram di wadah yang bersih dan kering. Jangan menumpuk jamur terlalu banyak dalam satu wadah untuk menghindari kerusakan mekanis.
Simpan jamur tiram yang tidak langsung dikonsumsi di kulkas pada suhu 2-4°C (36-39°F). Jamur segar biasanya dapat bertahan beberapa hari hingga satu minggu.
BACA JUGA:Tips Budidaya Labu Siam di Musim Kemarau: Solusi Bagi Petani dengan Perawatan Optimal
BACA JUGA:8 Cara Budidaya Nangka Madu agar Tumbuh Subur dan Berbuah Lebat
5. Pembersihan Area Kerja
Setelah panen, bersihkan area kerja dari sisa-sisa substrat dan jamur. Hal ini dapat membantu mencegah kontaminasi pada siklus penanaman berikutnya.
Bersihkan dan sterilkan semua peralatan yang digunakan untuk panen, termasuk pisau dan wadah, untuk menjaga kebersihan.
6. Evaluasi dan Dokumentasi
Dokumentasikan hasil panen, termasuk jumlah dan ukuran jamur yang dipanen serta kondisi lingkungan selama pertumbuhan. Hal ini membantu dalam merencanakan dan meningkatkan teknik budidaya untuk siklus berikutnya.
Kenapa Pemanenan Itu Penting?
Pemanenan jamur tiram adalah langkah kunci untuk memastikan bahwa hasil panen memiliki kualitas terbaik. Jika jamur dipanen pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar, ini dapat meningkatkan umur simpan, mengurangi pemborosa, dan meningkatkan kepuasan pelanggan jika dijual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: