BKSDA Bengkulu Terus Lakukan Pengusiran Harimau dari Pemukiman Warga di Bengkulu Utara
Pengusiran harimau terus dilakukan BKSDA Bengkulu dari pemukiman warga di Bengkulu Utara.--dokumen/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu terus mengupayakan pengusiran dan pemasangan perangkap untuk Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang berpotensi mengganggu keamanan di pemukiman warga, khususnya yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara.
Upaya ini semakin mendesak setelah insiden terbaru, di mana seorang warga desa Kinal Jaya, Kecamatan Napal Putih, terluka akibat serangan harimau saat sedang berkebun pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, tindakan pengusiran dan pemasangan perangkap jebak merupakan langkah penting untuk mengevakuasi harimau yang mengganggu.
"Kami terus melakukan pengusiran dan pemasangan perangkap untuk mengevakuasi harimau tersebut," ungkap Said dikutip antaranews.com, Selasa, 8 Oktober 2024.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Usulkan Anggaran Rp18 Miliar untuk Program BPJS Kesehatan Gratis 2025
BACA JUGA:Baim Wong Gugat Cerai Paula Verhoeven dan Ajukan Hak Asuh Anak
Tim BKSDA menerapkan berbagai metode untuk mengembalikan harimau ke habitat alaminya. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menciptakan bunyi-bunyian keras, seperti meriam karbit dan petasan.
Hal ini bertujuan untuk memberikan efek kejut, sehingga harimau merasa terancam dan menjauh dari pemukiman masyarakat di Kecamatan Napal Putih.
Sementara itu, meskipun tim BKSDA tidak dapat melakukan patroli siaga di sekitar lokasi kejadian, mereka tetap memantau dan melakukan pengusiran secara berkala.
Said menjelaskan bahwa saat ini pihaknya juga tengah menangani konflik harimau di area Desa Lubuk Talak dan Desa Gajah Makmur, Kecamatan Malindeman, Kabupaten Mukomuko.
BACA JUGA:KPU Kota Bengkulu Usulkan 282.401 Surat Suara untuk Pilkada 2024
BACA JUGA:Bawaslu Mukomuko Instruksikan Penertiban Alat Peraga Kampanye
Mengingat situasi yang cukup mengkhawatirkan, BKSDA Bengkulu mengimbau masyarakat di kedua kecamatan tersebut untuk lebih waspada.
"Kami minta warga berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah. Sebaiknya tidak pergi sendirian, minimallah dalam kelompok tiga atau empat orang," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: