Efek Toxic Positivity: Mengapa Tidak Semua Hal Harus Terlihat Positif
Cari tahu mengapa nggak semua hal harus terlihat positif dan bagaimana cara menghadapinya dengan lebih sehat!--freepik.com/freepik
Kamu bisa menulis jurnal untuk mencatat apa yang kamu rasakan, ini bisa membantu melepas perasaan negatif tanpa menumpuknya.
4. Coba Berpikir Realistis, Bukan Selalu Positif
Berpikir positif boleh, tapi yang lebih penting adalah berpikir realistis.
Sadari bahwa nggak semua situasi harus dipandang positif.
Dengan berpikir realistis, kamu bisa lebih siap menghadapi kenyataan tanpa tekanan untuk selalu terlihat bahagia.
5. Ingat Bahwa Semua Emosi Itu Valid
Semua emosi punya tempat dalam hidup kita, termasuk emosi yang mungkin nggak nyaman.
Jadi, hargai setiap emosi yang datang, dan jadikan mereka sebagai bagian dari perjalananmu.
BACA JUGA:Masa Depan Ceria: 3 Gaya Hidup Sehat Remaja, Kesehatan Mental dan Fisik Seimbang
BACA JUGA:4 Manfaat Senyum bagi Kesehatan Tubuh dan Mental, Termasuk Pikiran Lebih Jernih
Toxic positivity mungkin terdengar seperti hal kecil, tapi dampaknya pada kesehatan mental bisa cukup besar.
Ingat, hidup bukan cuma tentang selalu bahagia. Kadang, kita perlu merasakan sedih, kecewa, atau marah sebagai bagian dari pengalaman hidup.
Emosi negatif juga punya peran penting dalam membentuk kepribadian dan mengajarkan kita untuk lebih kuat.
Jadi, daripada memaksakan diri untuk selalu terlihat positif, cobalah untuk menerima setiap emosi yang datang dengan bijak.
Dengan begitu, kamu bisa menjalani hidup yang lebih sehat dan seimbang, tanpa harus merasa terbebani oleh standar “kebahagiaan” yang nggak realistis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: