Kisah Tentang Perpindahan Angka dari Kota Bajaia
Berikut kisah tentang perpindahan angka dari Kota Bajaia.--Instagram.com/Matemetica.e.historia
Yang sangat efisien dibandingkan dengan sistem angka Romawi yang masih dipakai di Eropa.
Peranan Leonardo Fibonacci
Salah satu tokoh penting dalam perpindahan angka dari Bajaia ke Barat adalah Leonardo Fibonacci, matematikawan asal Pisa, Italia.
Pada akhir abad ke-12, Fibonacci melakukan perjalanan ke Bajaia bersama ayahnya yang seorang pedagang.
BACA JUGA:Kutukan Berlian Hope Bagi Pemilik, Ini Asal Usul dan Kisah Tragedinya
BACA JUGA:Kisah Feodor Vassilyev, Ayah Paling Subur dalam Sejarah Dunia
Di sana, Leonardo Fibonacci belajar tentang sistem angka Arab (yang sudah diadaptasi dari angka India).
Fibonacci begitu tertarik dengan sistem angka ini karena kemudahan penggunaannya dalam perhitungan dibandingkan dengan angka Romawi.
Setelah kembali ke Italia, Fibonacci menulis buku berjudul "Liber Abaci" pada tahun 1202, yang artinya "Kitab Perhitungan".
Di dalam buku ini, ia menjelaskan sistem angka desimal dan perhitungan aritmetika menggunakan angka Arab.
BACA JUGA:Kisah Ashim Bin Tsabit, Sahabat Rasulullah SAW yang Jenazahnya Dijaga Allah SWT
BACA JUGA:Kisah Raden Mas Panji Sosrokartono, Si Jenius dari Jepara yang Terlupakan
Liber Abaci memperkenalkan metode perhitungan yang lebih mudah dan sistematis ke Eropa.
Buku ini juga memperkenalkan konsep-konsep dasar aljabar serta menyebarkan penggunaan angka Arab dan nol di Eropa.
Meskipun butuh waktu beberapa abad bagi angka-angka ini untuk diterima secara luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber