Kurangnya Serapan Dana BOK di Mukomuko, Program Stunting Tidak Berjalan
Salah satu rapat koordinasi yang dilakukan oleh Dinkes Mukomuko, salah satunya membahas mengenai stunting--Instagram/dinkesmukomuko
Program pemberian makan tambahan (PMT) untuk pencegahan stunting juga tidak berjalan, karena para kader Puskesmas merasa bahwa upah yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan.
" Ada dana anggaran masing-masing Puskesmas 100 juta hingga 200 juta untuk khusus PMT ini, tergantung jumlah penerima manfaat. Namun karena anggaran tersebut tidak sesuai menurut kader, program ini juga tidak berjalan," bebernya.
BACA JUGA:Musik Populer di TikTok Bisa Mengubah Tren Global Industri Musik, Bagaimana Bisa?
BACA JUGA:Drama Korea Wajib Ditonton November 2024: Kisah Seru dan Romantis yang Lagi Diperbincangkan
Namun, Hevta mengakui bahwa kegiatan pelayanan kesehatan di 17 Puskesmas tetap berjalan normal seperti biasanya.
Beberapa kegiatan pelayanan kesehatan yang masih berjalan sesuai dengan dana BOK antara lain program PMT berbahan pangan lokal khusus balita, percepatan perbaikan gizi masyarakat, serta penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
"Untuk kegiatan yang berjalan di antaranya deteksi dini, respon terhadap berbagai penyakit, preventif, pemberian insentif UKM, penguatan kolaborasi Puskesmas dengan klinik Pratama dan TPMD dalam pelayanan program prioritas, serta manajemen Puskesmas," ujarnya.
Berita ini sudah tayang di KoranRB.id yang berjudul : Sistem Penggunaan Anggaran jadi Penyebab Serapan Dana BOK Minim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: