HONDA

Kisah Putri Anak Tujuh Cerita Rakyat dari Bengkulu – Kesabaran dan Kecerdikan Gulap Melamar Putri Raja

Kisah Putri Anak Tujuh Cerita Rakyat dari Bengkulu – Kesabaran dan Kecerdikan Gulap Melamar Putri Raja

Ilustrasi Kisah Putri Anak Tujuh Cerita Rakyat dari Bengkulu--

BACA JUGA:Petugas Non-ASN dan Relawan Bencana BPBD Mukomuko Diusulkan Dapat Jaminan Kecelakaan Kerja

BACA JUGA:Cegah Stunting dan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Dokter Puskesmas di Bengkulu Tengah Dilatih USG

“Tuan marah?” tanya Gulap. 

Raja, takut melanggar janji, hanya menjawab, “Tidak.” 

Gulap terus menjalankan tugasnya dengan santai, selalu menjawab dengan bijak meski pekerjaannya tidak sempurna.

Puncaknya, Gulap memenangkan taruhan melawan seorang pedagang yang memiliki gajah dan senapan. 

Dengan cerdik, ia membawa pulang gajah tersebut, namun membagi kepemilikan gajah dengan raja. 

“Bagian kepala hingga perut adalah milik tuan, sedangkan ekor ke belakang milik saya,” jelas Gulap. 

Ketika gajah merusak kebun rakyat, Gulap pun berkilah, “Yang memakan kebun adalah bagian mulut, milik Tuan.”

BACA JUGA:KPK Geledah 13 Lokasi di Bengkulu, Sita Dokumen, Catatan Tangan hingga Barang Bukti Elektronik

BACA JUGA:Wow! Ini 3 Rekomendasi iPhone dengan Kamera Terbaik di Tahun 2025 Nanti

Melalui kepintaran dan kesabarannya, Gulap berhasil menaklukkan berbagai ujian dari raja. 

Ia bahkan memenangkan hati sang putri raja yang selama ini ia idamkan. 

Sikap tenang dan bijaksana yang ditunjukkan Gulap menjadi teladan bahwa kesabaran mampu mengatasi setiap tantangan.

Cerita ini mengajarkan bahwa kesabaran dan kecerdikan dalam menghadapi masalah dapat mengantarkan seseorang meraih impiannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: