Cegah Stunting dan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Dokter Puskesmas di Bengkulu Tengah Dilatih USG
Cegah Stunting dan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Dokter Puskesmas di Bengkulu Tengah Dilatih USG--Dok/KORANRB.ID
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Demi meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil dan mencegah stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah akan mengadakan pelatihan Ultrasonografi (USG) bagi dokter di seluruh puskesmas di wilayah tersebut.
Kepala Dinkes Bengkulu Tengah, Barti Hasibuan, SKM, melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Febrin Puspasari, SKM menyatakan bahwa program ini merupakan upaya optimal untuk memberikan layanan kesehatan sesuai arahan pemerintah pusat.
Dengan deteksi dini melalui USG, risiko kematian ibu dan bayi bisa ditekan.
“Dengan dilaksanakan pelatihan USG bagi dokter ini, kedepannya dapat mendeteksi dini apabila permasalahan kehamilan. Tentunya kegiatan ini sangat penting guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang berdampak secara langsung terhadap peningkatan kesehatan masyarakat,” ujar Febrin.
BACA JUGA:KPK Geledah 13 Lokasi di Bengkulu, Sita Dokumen, Catatan Tangan hingga Barang Bukti Elektronik
BACA JUGA:Wow! Ini 3 Rekomendasi iPhone dengan Kamera Terbaik di Tahun 2025 Nanti
Febrin menambahkan, seluruh puskesmas di Kabupaten Bengkulu Tengah kini sudah dilengkapi dengan alat USG.
Alat tersebut diperoleh melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2024, yang mendukung kesiapan fasilitas kesehatan dalam melayani ibu hamil.
“Semua puskesmas di Bengkulu Tengah alhamdulillah sudah memiliki alat USG. Sehingga kedepan seluruh puskesmas sudah bisa memberikan pelayanan kesehatan khusus ibu hamil,” jelasnya.
Pelatihan ini akan digelar 16-21 Desember 2024 dan melibatkan kerja sama antara Dinkes Bengkulu Tengah dan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Bengkulu. Seluruh anggaran pelatihan ini telah disediakan oleh pemerintah pusat.
BACA JUGA:Dana Bansos Bengkulu Utara Diperkirakan Cair Awal 2025 Setelah Tertunda 6 Bulan
“Pelatihan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 16-21 Desember 2024 ini. Kami berpesan kepada semua dokter dapat mengikuti pelatihan ini dengan fokus. Sehingga semua ilmu yang didapatkan bisa diterapkan kedepannya,” pungkas Febrin.
Program ini diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah bayi lahir dengan kondisi stunting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: