HONDA

Truk Fuso Bermuatan Batu Bara Terguling ke Jurang, Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah

Truk Fuso Bermuatan Batu Bara Terguling ke Jurang, Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah

Kondisi truk yang terguling di kabupaten Kaur--Dok/koranrbid

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Warga Desa Tebing Rambutan, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, dikejutkan oleh kecelakaan tunggal yang terjadi pada Senin, 7 Januari 2024. 

Sebuah truk Fuso bermuatan batu bara seberat 22 ton terguling ke jurang sedalam 5 meter setelah mengalami patah as.

Truk yang dikendarai oleh Pri Hartono (51), warga Pring Sewu, bersama kernetnya, mengalami kecelakaan di jalan Tebing Rambutan. 

BACA JUGA:Pengakuan Mengejutkan! Warga Empat Lawang Kedapatan Simpan Ganja, Klaim Bukan Pengedar

BACA JUGA:Hati-Hati! Cara Didikan Orang Tua Ini Dapat Membuat Anak Semakin Keras Kepala

Berdasarkan informasi yang dihimpun, muatan batu bara yang diangkut berhamburan ke jurang di sisi jalan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. “Kabar baiknya, saat kejadian kondisi jalan sedang sepi sehingga truk yang mundur tidak menyerempet pengendara lain,” 

ungkap saksi mata. Sopir dan kernet juga dilaporkan selamat tanpa luka, dikutip dari KORANRB.ID.

Namun, kecelakaan ini sempat menyebabkan kemacetan di jalur Bengkulu-Lampung karena proses evakuasi menggunakan truk Fuso lain memakan waktu lama.

“Iya, ada laka tunggal Fuso bermuatan batu bara dari PT. KSA Taba Penanjung, Bengkulu Tengah, terbalik di Nasal. Mereka dari Bengkulu hendak menuju Lampung,” ujar Kapolres Kaur AKBP Yuriko Fernanda melalui Kasat Lantas Iptu Carles Effendi pada Selasa, 7 Januari 2024.

BACA JUGA:Bukan Cuma Bangun Kepercayaan, Ini 8 Tips Membangun Hubungan Harmonis di Tempat Kerja dengan Energi Positif

BACA JUGA:Hore! Pajak Kendaraan Bermotor Turun, Berikut Jadwal Berlakunya

Kasat Lantas menjelaskan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian akibat kecelakaan ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. 

Truk Fuso mengalami kerusakan parah, dan sebagian besar batu bara yang tercecer di area perkebunan warga tidak dapat dievakuasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: