Jangan Lakukan Lagi! Kenali Dampak Membicarakan Kekurangan Anak di Depannya

Jangan Lakukan Lagi! Kenali Dampak Membicarakan Kekurangan Anak di Depannya--freepik.com
BACA JUGA:Fokus pada Kesehatan: Bagian Tubuh ini yang Lemaknya Sulit Hilang
BACA JUGA:Berawal dari Usus yang Bersih: Membersihkan Usus Kotor untuk Hidup Lebih Sehat
2. Membentuk Pola Pikir Negatif tentang Diri Sendiri
Jika seorang anak terus-menerus mendengar hal negatif tentang dirinya, ia akan mulai percaya bahwa kekurangan tersebut adalah bagian dari identitasnya.
Misalnya, jika orang tua sering mengatakan, “Anak saya pemalas,” maka anak mulai berpikir bahwa dirinya memang pemalas dan sulit untuk berubah.
3. Memicu Perasaan Malu dan Rendah Diri
Mendengar kekurangan diri dibahas di depan orang lain bisa membuat anak merasa malu dan tidak dihargai.
Rasa malu ini bisa berkembang menjadi rasa rendah diri yang membuat anak enggan bersosialisasi atau takut mengekspresikan diri.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menghambat perkembangan emosional dan sosial anak.
BACA JUGA:Anak Tantrum Bikin Panik? Tenang, Ajarkan Anak Skill Menenangkan Diri Berikut Ini
BACA JUGA:Setara: Prinsip-prinsip dalam Mendidik dan Membesarkan Anak Perempuan
4. Meningkatkan Risiko Stres dan Kecemasan
Anak yang sering dipermalukan atau dikritik secara terbuka bisa mengalami stres dan kecemasan.
Mereka mungkin takut melakukan kesalahan karena khawatir akan dikritik lagi.
Akibatnya, anak bisa menjadi terlalu berhati-hati, tidak berani mengambil risiko, bahkan menarik diri dari lingkungan sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: