Efisiensi Anggaran Berdampak pada Proyek RTLH di Bengkulu Selatan, Program Terancam Tertunda

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Bengkulu Selatan, Decky Zulkarnaen, S.Sos --Heru/Rakyatbengkulu.com
BENGKULU SELATAN, RAKYATBENGKULU.COM – Efisiensi anggaran yang diberlakukan setelah Presiden Prabowo mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 mengenai pemangkasan anggaran di sejumlah kementerian dan lembaga pemerintahan, kini berdampak pada proyek pembangunan di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Salah satu yang terancam tertunda adalah program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Bengkulu Selatan, Decky Zulkarnaen, S.Sos mengungkapkan bahwa pemangkasan anggaran dari pusat ini juga berimbas pada beberapa proyek di wilayah tersebut, termasuk perbaikan jalan, sanitasi, dan pembangunan RTLH yang awalnya direncanakan untuk 10 unit rumah
"Setelah ada pemangkasan dana dari pusat, beberapa pekerjaan di Kabupaten Bengkulu Selatan kemungkinan akan tertunda, seperti di Dinas Perumahan dan Permukiman, termasuk perbaikan jalan, sanitasi, dan rumah tidak layak huni yang dianggarkan sebanyak 10 unit," ujar Decky Zulkarnaen, S.Sos.
BACA JUGA:Waspada! 7 Jenis Penyakit Reproduksi Wanita yang Dapat Menghambat Kehamilan
BACA JUGA:Balita Korban Kebakaran TPI Pondok Besi Bengkulu Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS
Lebih lanjut, Decky Zulkarnaen menjelaskan bahwa untuk bidang-bidang lain, pihaknya masih menunggu petunjuk dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). TAPD bertugas menyusun rencana anggaran serta pertanggungjawaban dan laporan pelaksanaan anggaran kepada kepala daerah.
"Sementara untuk efisiensi yang lain, kita masih menunggu petunjuk dari TAPD," tambahnya.
Pihaknya berharap agar program yang menjadi prioritas Kabupaten dapat tetap berjalan, sementara proyek yang tidak termasuk prioritas bisa mengalami penundaan.
"Kami akan mendapat petunjuk teknis dari TAPD, dan jika program ini diprioritaskan, mungkin tidak akan tertunda. Namun, jika belum menjadi prioritas, kemungkinan akan tertunda," jelasnya.
Decky Zulkarnaen juga mengungkapkan bahwa dampak efisiensi anggaran terhadap Dinas Perkim Kabupaten Bengkulu Selatan diperkirakan mencapai pengurangan sekitar Rp2 miliar dari dana sebelumnya yang berjumlah Rp4,8 miliar.
BACA JUGA:Perbandingan Telur Utuh vs Putih Telur: Mana yang Lebih Baik?
BACA JUGA:TPID Bengkulu Gelar Pasar Murah Jelang Ramadhan, Warga Antusias Borong Cabai dan Bawang Merah
"Mungkin ada pengurangan sekitar 2 miliar," imbuh Decky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: