Ramadan Tak Lagi Menguntungkan? Pedagang Kolang-Kaling di Bengkulu Keluhkan Omzet Turun

Ramadan Tak Lagi Menguntungkan? Pedagang Kolang-Kaling di Bengkulu Keluhkan Omzet Turun--Nova Dwi Amanda/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Para pedagang kolang-kaling, cincau, dan rumput laut di Kota Bengkulu menghadapi tantangan berat selama Ramadan tahun ini.
Hujan yang kerap mengguyur kota membuat pasar sepi, sehingga omzet mereka mengalami penurunan drastis.
Ellie, salah satu pedagang di Pasar Minggu, mengaku pendapatannya tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan Ramadan sebelumnya.
Jika tahun lalu ia bisa meraup lebih dari Rp1 juta per hari, kini omzetnya hanya berkisar Rp400 ribu hingga Rp500 ribu.
BACA JUGA:1.377 Izin Terbit di Bengkulu! Begini Cara Mudah Urus Perizinan Digital
BACA JUGA:Bolehkah Balita Minum Teh? Ini Pengaruhnya Terhadap Kebutuhan Zat Besi pada Balita
"Hujan terus, pembeli jadi malas keluar rumah. Biasanya ramai, sekarang sepi," keluh Ellie saat ditemui di lapaknya.
Ia menjelaskan bahwa bahan dagangannya, seperti kolang-kaling dan cincau, didatangkan dari berbagai daerah.
Saat ini, kolang-kaling dijual seharga Rp15.000 per kilogram, sedangkan cincau dibanderol Rp8.000 hingga Rp10.000 per bungkus.
Namun, meski harga tetap stabil, jumlah pembeli yang turun membuat dagangannya sulit terjual habis.
BACA JUGA:Tempat Penyimpanan Kurma yang Tepat: Di Dalam Kulkas atau Suhu Ruang?
BACA JUGA:Self-Care atau Mager? Cara Bedain Self-Care yang Beneran!
Hal serupa juga dialami Manto, pedagang cincau lainnya.
Ia mengatakan, pada Ramadan tahun lalu, omzetnya bisa mencapai Rp800 ribu dalam minggu pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: