Tarif Impor AS Naik Tajam, Taiwan Tegaskan Tak Akan Balas: 'Tidak Ada Tindakan Tarif Balasan'

Respons resmi Pemimpin Taiwan, Lai Ching-te, terhadap kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat.--Dok/antaranews
RAKYATBENGKULU.COM - Pemimpin Taiwan, Lai Ching-te, menyampaikan bahwa pemerintahnya tidak berencana untuk menerapkan tindakan balasan terhadap keputusan Amerika Serikat yang menaikkan tarif hingga 32 persen atas produk ekspor asal Taiwan.
Hal ini ia sampaikan dalam sebuah pernyataan video resmi pada Minggu (6/4), seperti yang dilaporkan oleh Focus Taiwan dan dikutip dari ANTARANEWS.COM.
Langkah Washington ini merupakan bagian dari kebijakan tarif besar-besaran yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada Rabu sebelumnya.
BACA JUGA:Penemuan Mayat Wanita Tanpa Identitas di Kali Cengkareng: Polisi Lakukan Penyelidikan
BACA JUGA:Pulang Mudik? Begini Tips Merawat Kendaraan yang Lama Tak Digunakan
Dalam pengumuman tersebut, Trump menyatakan akan menerapkan tarif tambahan sebesar 10 persen hingga 50 persen terhadap berbagai barang impor dari puluhan negara dan kawasan ekonomi, termasuk Taiwan negara yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Amerika Serikat.
Lai Ching-te mengakui bahwa tarif sebesar 32 persen akan membawa “dampak signifikan” terhadap perekonomian Taiwan.
Namun, ia menegaskan bahwa rakyat tidak perlu panik. “Taiwan tidak memiliki rencana untuk mengambil tindakan tarif balasan terhadap ‘tarif timbal balik’ Amerika Serikat. Investasi oleh perusahaan Taiwan di AS juga akan tetap berlanjut tanpa perubahan apa pun, selama itu sejalan dengan kepentingan nasional kami,” ujar Lai, dikutip dari ANTARANEWS.COM.
BACA JUGA:6 Gaya Parenting Sejak Dini yang Efektif Membentuk Anak Cerdas dan Mandiri
Untuk mengatasi tekanan ekonomi dari kebijakan tarif tersebut, pemerintah Taiwan telah membentuk sebuah tim negosiasi khusus yang akan segera memulai diskusi resmi dengan pihak Amerika Serikat.
Langkah ini diambil sebagai upaya diplomatik agar dampak kebijakan ini bisa diminimalisir melalui jalur komunikasi dan kerja sama.
Selain itu, Lai menegaskan bahwa Taiwan tetap berkomitmen untuk mendukung perusahaan-perusahaan dalam negeri yang berinvestasi di Amerika Serikat.
Fokus utama dukungan diarahkan pada sektor-sektor strategis seperti elektronik, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), petrokimia, serta gas alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: