Ribuan Warga Pulau Enggano Terancam Terisolir, Transportasi Laut Terhambat

Ribuan Warga Pulau Enggano Terancam Terisolir, Transportasi Laut Terhambat--ist/rakyatbengkulu.com
Selain itu, masalah transportasi juga berdampak pada dunia pendidikan.
Beberapa pelajar dan guru yang berada di Kota Bengkulu terhalang untuk kembali ke Pulau Enggano.
Bahkan, sejumlah siswa yang dijadwalkan mengikuti tes Paskibraka pada 14 April 2025 mendatang terancam gagal mengikuti ujian.
"Saya mestinya tanggal 8 April ini masuk kuliah untuk menyelesaikan skripsi. Kini, jadi tidak bisa berangkat ke Bengkulu. Mohonlah bantuannya ke pemerintah," ujar Sonia Agustin, mahasiswi Politeknik Kesehatan Bengkulu.
Pemerintah Diminta Tindak Cepat
Ketua Pengurus Harian Wilayah AMAN Bengkulu, Fahmi Arisandi menekankan perlunya tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah transportasi di Pulau Enggano.
Ketersediaan kapal angkut yang minim dan belum mencukupi kebutuhan penumpang serta belum optimalnya layanan penerbangan ke Pulau Enggano sudah menjadi masalah kronis selama lebih dari 10 tahun.
BACA JUGA:Usai Halal Bihalal, Bupati Arie Tegaskan ASN Harus Langsung Aktif Bekerja
"Pengerukan alur untuk pelabuhan Pulau Baai yang kini sedang dikerjakan oleh pemerintah seharusnya harus didukung dengan upaya mitigasi bagi kelangsungan hidup masyarakat adat yang ada di Pulau Enggano," kata Fahmi.
Ia juga menegaskan pentingnya upaya mitigasi agar krisis transportasi ini tidak mengancam kelangsungan hidup masyarakat, yang masih sangat bergantung pada transportasi kapal untuk kebutuhan pokok, pasokan BBM, pengiriman hasil panen, serta layanan pendidikan dan kesehatan.
"Kami ingatkan bahwa saat ini ada ribuan orang di Enggano terancam hidup darurat. Jangan sepelekan keluhan mereka," tegas Fahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: