HONDA

Janji Kerja ke Jepang Berujung Penipuan, Warga Bengkulu Rugi Rp33,5 Juta dan Lapor ke Polda

Janji Kerja ke Jepang Berujung Penipuan, Warga Bengkulu Rugi Rp33,5 Juta dan Lapor ke Polda

Janji Kerja ke Jepang Berujung Penipuan, Warga Bengkulu Rugi Rp33,5 Juta dan Lapor ke Polda--Nova/Rakyatbengkulu.com

RAKYATBENGKULU.COM - Harapan untuk bekerja di Jepang justru berakhir pahit bagi seorang warga Kota Bengkulu. 

Caca Frengki Handika (26) menjadi korban penipuan oleh seseorang yang menjanjikan keberangkatan kerja ke luar negeri.

 Akibat penipuan ini, Caca mengalami kerugian senilai Rp33,5 juta setelah menyerahkan uang kepada pelaku yang kini menghilang tanpa kabar.

Kepada media, Caca menceritakan bahwa ia pertama kali mengenal pelaku berinisial H-S, seorang warga Kecamatan Selebar, pada awal Januari 2025. 

BACA JUGA:Tujuh Desa di Mukomuko Sudah Ajukan Pencairan DD dan ADD Tahap Kedua, Ini Daftarnya

BACA JUGA:Pinjam untuk Acara Kampus, Mahasiswa Ini Malah Gelapkan Kamera dan Kabur Setahun

Dalam pertemuan tersebut, pelaku menawarkan program kerja ke Jepang dengan syarat membayar biaya sebesar Rp50 juta.

“Awalnya saya kasih cash Rp20 juta, lalu sisanya Rp13 juta saya transfer. Tapi sampai sekarang dia menghilang, nomor saya diblokir,” kata Caca saat diwawancarai.

Caca menjelaskan bahwa ia semakin yakin karena mendapat rekomendasi dari seorang teman yang menyatakan bahwa H-S pernah berhasil memberangkatkan beberapa orang ke Jepang. 

Bahkan, disebutkan bahwa keponakan temannya juga sedang dalam proses keberangkatan lewat jalur yang sama.

Merasa percaya, Caca pun mengupayakan dana yang diminta, termasuk dengan meminjam uang dari koperasi. 

BACA JUGA:Sekolah Rakyat Akan Hadir di Bengkulu Selatan, Solusi Pemerintah Tekan Angka Putus Sekolah

BACA JUGA:Tanda-Tanda Menderita Penyakit Batu Ginjal dan Hubungannya dengan Nyeri Pinggang, Kamu Wajib Tahu!

Namun hingga batas waktu keberangkatan yang dijanjikan pada Januari 2025, tidak ada kejelasan apa pun dari pihak pelaku. Nomor kontak Caca diblokir, dan pelaku tidak lagi bisa dihubungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: