Akhir Tragis di Pantai Batu Belig, WNA Yordania Ditemukan Meninggal Setelah Lima Hari Hilang

Basarnas Bali akhirnya menemukan Warga Negara Asing (WNA) Yordania yang diketahui hanyut saat berenang pada malam hari di Pantai Batu Belig--Instagram/ditsamapta_poldabali
RAKYATBENGKULU.COM – Setelah lima hari dilakukan pencarian intensif, tim Basarnas Bali akhirnya berhasil menemukan jenazah Warga Negara Asing (WNA) asal Yordania yang sebelumnya dilaporkan hilang terseret arus saat berenang di malam hari di Pantai Batu Belig, Kabupaten Badung.
Korban bernama Hosam Bassam Mousa Aleakkar atau akrab disapa Ozam, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Perairan Kedonganan pada Sabtu pagi (10/5).
Menurut Koordinator Lapangan Basarnas Bali, Dudu Librana, jenazah pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan sekitar pukul 08.30 Wita yang kemudian segera melaporkan temuan tersebut kepada tim SAR.
“Pada pukul 08.45 Wita kami mendapat informasi dan langsung menuju titik koordinat yang diberikan,” jelasnya dikutip dari AntaraNews.com.
BACA JUGA:Libur Nasional, Layanan SIM Polres Bengkulu Selatan Tutup Sementara, Buka Kembali 14 Mei 2025
BACA JUGA:Puluhan Lapak PKL di Pasar Panorama Dibongkar, Pemkot Tegaskan Larangan Jualan di Trotoar
Pencarian dilakukan dengan mengerahkan perahu karet (rubber boat) dan jet ski menuju lokasi penemuan dengan koordinat 8°46’12.84”S - 115°00’22.23”E, sekitar 12 mil laut dari Pantai Kelan.
Setelah tubuh korban berhasil dievakuasi, tim SAR membawa jenazah kembali ke darat dan tiba di Pantai Kelan sekitar pukul 10.15 Wita.
Identifikasi dilakukan oleh pihak keluarga yang langsung memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Hosam Bassam Mousa Aleakkar.
Jenazah kemudian dibawa menuju Rumah Sakit Prof Ngoerah menggunakan ambulans milik Klinik Nusa Medika untuk pemeriksaan lebih lanjut.
BACA JUGA:Pernah Terjebak dengan Orang Narsistik? Kenali Gejala NPD dan Cara Menghadapinya
BACA JUGA:Si Kecil Sedang GTM? Ini 7 Menu Praktis Anti GTM yang Bisa Dicoba di Rumah
Sebelumnya, pencarian telah dilakukan sejak Selasa (6/5) dini hari, sesaat setelah korban diketahui hanyut terbawa arus laut sekitar pukul 00.30 Wita.
Kendala sempat dihadapi pada Kamis (8/5), saat nelayan melihat jenazah di laut namun tidak dapat melakukan evakuasi karena kondisi arus laut yang tinggi dan keterbatasan daya tahan perahu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: