HONDA

Enam Bulan Tanpa Gaji, Kades dan Perangkat Desa Seluma Siap Demo di Kantor Bupati

Enam Bulan Tanpa Gaji, Kades dan Perangkat Desa Seluma Siap Demo di Kantor Bupati

Forum Apdesi Seluma saat menggelar konsulidasi rencana demonstrasi yang akan dilaksanakan hari ini, 3 Juni 2025.--Dok/KORANRB.ID

RAKYATBENGKULU.COM – Nasib ratusan Kepala Desa (Kades) dan perangkat desa di Kabupaten Seluma kian memprihatinkan. 

Hingga awal Juni 2025, mereka belum menerima penghasilan tetap (Siltap) selama enam bulan akibat belum dicairkannya Alokasi Dana Desa (ADD) oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma.

Sebanyak 182 desa terdampak situasi ini. Selasa, 3 Juni 2025, Kades dan perangkat desa berencana menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Seluma, didampingi oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Seluma.

Ketua Apdesi Seluma, Alta Harmiyanto, menyebut para perangkat desa sudah bekerja setengah tahun tanpa digaji.

BACA JUGA:Perwal Ratu Gading Segarapati Resmi Ditetapkan, Bengkulu Siapkan Tata Ruang Kota Lebih Modern dan Berkelanjuta

BACA JUGA:Hidupkan Kawasan Kota Lama, Wali Kota Bengkulu Gandeng PSMTI Revitalisasi Kampung Cina

Padahal Peraturan Bupati (Perbup) Seluma Nomor 8 Tahun 2025 mengatur bahwa gaji harus dibayarkan setiap bulan.

“Sudah enam bulan kami bekerja tanpa digaji. Padahal kami tetap melayani masyarakat dan menjalankan semua tugas pemerintahan di desa,” ujar Alta kepada RAKYATBENGKULU.COM, Senin, 2 Juni 2025.

Tidak hanya Kades dan perangkat desa, unsur lainnya seperti BPD, kader Posyandu, PKK, hingga pengurus masjid desa juga belum menerima bayaran. 

Kondisi ini membuat banyak dari mereka terpaksa berutang demi mencukupi kebutuhan hidup.

BACA JUGA:Jelang Iduladha, Pemprov Bengkulu Gelar Pasar Murah Terintegrasi untuk Kendalikan Inflasi

BACA JUGA:Bentuk Satgas Optimalisasi PAD, Pemprov Bengkulu Siap Tancap Gas Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

“Ini bukan sekadar soal gaji, tapi soal keberlangsungan hidup keluarga kami. Banyak yang berutang ke sana-sini. Kami benar-benar tertekan,” tegas Alta.

Menurut data Apdesi, dari 182 desa, sudah 145 desa yang mengajukan pencairan ADD. Namun hingga kini, baru enam desa yang dananya benar-benar masuk ke rekening.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: