Ancaman Bom di Pesawat Haji Saudia Airlines, Densus 88 Dalami Motif dan Pelaku

pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 yang membawa rombongan haji.--Instagram/medancyber_official
RAKYATBENGKULU.COM – Ketegangan sempat menyelimuti penerbangan Saudia Airlines SV-5276 yang mengangkut 442 jemaah haji dari Jeddah menuju Jakarta.
Ancaman bom misterius yang dikirim lewat surat elektronik (e-mail) membuat pesawat tersebut terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (17/6) pukul 10.44 WIB.
Surat elektronik yang dikirim oleh orang tak dikenal tersebut berisi peringatan bahwa pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 akan diledakkan.
Ancaman ini dikirim sekitar pukul 07.30 WIB, sehingga pilot memutuskan untuk segera mengalihkan rute demi keselamatan seluruh penumpang.
BACA JUGA:UMKM Madu Lokal Naik Kelas! Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI
BACA JUGA:Sidang Lanjutan Kasus Mantan Gubernur Rohidin, Aliran Uang dari Pengusaha Batu Bara Terungkap
Menanggapi insiden serius ini, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri langsung bergerak cepat untuk mengusut motif serta identitas pelaku pengirim ancaman.
“Dari e-mail, kami akan melihat apakah ada potensi ancaman dari dalam negeri atau justru dari luar negeri,” ujar Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, Rabu (18/6), dikutip dari AntaraNews.com.
Menurut Mayndra, pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi karena objek ancaman merupakan aset milik kerajaan tersebut.
“Pihak Saudi juga sedang melakukan pengembangan karena pesawat yang diancam adalah milik mereka, meskipun ancaman itu ditujukan ke Indonesia,” jelasnya.
BACA JUGA:6 Bulan Hilang, Remaja Bengkulu Utara Akhirnya Kembali Pulang Berkat Bantuan Warga dan Dinsos
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Terima Kunjungan Bawaslu, Silahturahmi dan Bahas Kantor Permanen
Dari penelusuran awal, belum ditemukan adanya bahan peledak atau benda mencurigakan di dalam pesawat.
“Untuk saat ini belum ditemukan adanya temuan fisik atas ancaman tersebut,” kata Mayndra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: