HONDA

3 Mahasiswi Jadi Korban Mutilasi, Polisi Cocokkan DNA di Mabes Polri

3 Mahasiswi Jadi Korban Mutilasi, Polisi Cocokkan DNA di Mabes Polri

Jajaran Kepolisian Resor Kabupaten Padang Pariaman memeriksa SJ alias Wanda (W)dalam kasus pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.--Instagram/polres_padangpariaman

RAKYATBENGKULU.COM – Misteri kasus mutilasi sadis di Padang Pariaman, Sumatera Barat, mulai memasuki tahap penting. 

Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar telah mengirimkan sampel DNA korban ke Laboratorium Mabes Polri untuk proses pencocokan identitas secara ilmiah.

Kepala RS Bhayangkara Polda Sumbar, Kompol dr. Harry Andromeda, mengatakan bahwa pengiriman sampel ini dilakukan atas perintah langsung dari Kapolda Sumbar.

“Sampel pembanding sudah kami kirimkan ke Laboratorium Mabes Polri berdasarkan perintah langsung Kapolda Sumbar,” ujar dr. Harry, dikutip dari Antaranews.com, Senin (23/6).

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Siap Tampil di Festival Tabut 2025 dengan Budaya dan UMKM Unggulan

BACA JUGA:Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Mukomuko Minggu Ketiga Juni 2025, Cabai dan Bawang Merah Naik

Adapun sampel yang dikirim terdiri dari potongan tubuh mayat dan dua kerangka tulang yang ditemukan terpisah. 

Untuk mencocokkan identitas, pihak RS juga mengambil swab DNA dari keluarga korban yang diduga kuat adalah orang tua para korban.

“Pengiriman ini penting untuk memastikan apakah potongan tubuh dan tulang yang ditemukan memang milik korban mutilasi, karena semuanya ditemukan dalam keadaan terpisah-pisah,” jelasnya.

Proses uji DNA ini memerlukan waktu sekitar lima hingga tujuh hari, mengingat adanya prosedur seperti pengeringan tulang sebelum pengujian.

BACA JUGA:Pertama di Indonesia, BRI Terbitkan Social Bond Senilai Rp5 Triliun untuk Dukung Pembiayaan Inklusif

BACA JUGA:Login Bermasalah Warnai Hari Pertama SPMB 2025 di SMAN 5 Kota Bengkulu

Sementara itu, hasil autopsi korban hingga kini belum bisa dipublikasikan karena masih menjadi bagian dari penyidikan yang tengah berlangsung.

Kasus ini mencuat setelah ditemukannya tubuh perempuan terpotong di Sungai Batang Anai pada Selasa (17/6). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: